Cek Fakta: Benarkah Harga Vaksin Corona yang Dijual Sinovac ke RI Lebih Mahal 1.000% dari Brazil?

19 Oktober 2020, 20:00 WIB
Tangkapan layar unggahan yang menyebut harga vaksin Sinovac di Brasil sebesar Rp28 ribu. (Facebook) /

BERITA DIY - Beredar informasi di media sosial bahwa harga vaksin corona dari Sinovac China, lebih mahal 1.000 persen dari vaksin yang dijual ke Brasil.

Kabar tersebut berawal dari diunggahnya sebuah tautan artikel oleh salah satu akun Facebook yang berjudul ‘Harga Vaksin China Sinovac Di Brazil Cuma Rp28.000, Kenapa Indonesia 300.000?’.

Artikel itu dimuat oleh Harianaceh.co.id. Unggahan di Facebook itu disertai narasi yang mengklaim harga vaksin Sinovac di Indonesia lebih mahal 1.000 persen dari vaksin yang dijual ke Brasil.

Baca Juga: Cek Penerima Bantuan BST di cek.bansos.siks.kemensos.go.id dan SIKS Dataku, Ini Syarat & Cara Daftar

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar BPUM atau BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Langsung Cair Usai Terima SMS dari Bank Ini

Apakah informasi itu benar?

Berdasarkan penelusuran Kemenkominfo, klaim harga vaksin Sinovac ke Indonesia 1.000 persen lebih mahal daripada ke Brasil adalah salah.

Baca Juga: Update Berita: Polisi Ungkap Dugaan Alasan Cai Changpan Bunuh Diri, Ditemukan di Pembakaran Ban

Informasi ini telah diklarifikasi oleh pihak Sinovac dan Bio Farma. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan jika harga vaksin Covid-19 yang dijual kelak tidak akan memberatkan pemerintah.

Baca Juga: Yang Tanya Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka, Ini Kata Manajemen Pelaksana

Baca Juga: Tak Lolos Prakerja dan BLT Subsidi Gaji? Yuk Ikut JPS Kemnaker, Bakal Difasilitasi Jadi Pengusaha

Basyir juga menjelaskan bahwa pihak Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma memastikan bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD 90 juta antara pihak Sinovac dengan pemerintah Brasil tidak tepat.

Sinovac dalam penjelasannya juga menyebut tidak tepat harga vaksin sebesar USD 1,96 per dosis.***

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Kemenkominfo

Tags

Terkini

Terpopuler