BERITA DIY - Ramai penemuan bulus raksasa di Klaten, Jawa Tengah, membuat publik penasaran apa sebenarnya itu bulus. Banyak yang percaya bahwa hewan ini memiliki manfaat, simak pula status konservasi untuk menghindari peruburuan.
Warga Desa Sabranglor di Klaten geger usai seorang warga menemukan bulus raksasa pada Senin, 6 September 2021, dini hari. Hewan ditemukan di sebuah kolam desa setempat.
Hewan yang sering disebut dengan labi-labi itu ditemukan dalam keadaan sudah mati. Menurut warga, bulus berukuran 80 centimeter, lebar 36 centimeter, dan berat hingga mencapai 20 kilogram.
Nama Latin bulus, Amyda cartilaginea adalah sejenis kura-kura berpunggung lunak, sebab sebagian perisai terdiri dari tulang tawan. Selain itu, bagian karapas dilapisi oleh kulit tebal dan licin.
Rata-rata diameter bulus hanya mencapai 60 centimeter. Fisik hewan memiliki kepala membulat dan terdapat belalai yang runcing dan pendek tempat di mana hidung terletak.
Tempurung biasanya berbentuk bulat, lunak, dan licin yang menutupi hampir seluruh tubuh kecuali bagian kepala. Sementara itu, cakarnya yang runcing bersifat kuat dan tajam.
Baca Juga: Apa Itu Buah Teretung? Durian Mungil Asal Kalimantan yang Viral di TikTok, Ini Kata LIPI
Bulus dapat ditemukan dalam berbagai warna, seperti hitam, abu-abu, dan kecoklatan. Cara membedakan bulus muda dan tua sangatlah mudah.
Hewan yang masih muda cenderung memiliki corak bintik-bintik kuning, warna terang, bahkan buram.
Tak hanya ditemukan di Indonesia, bulus tersebar luas di negara-negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam.
Baca Juga: VIRAL! Video Fenomena 'Langit Terbelah' Hebohkan Warga Pacitan, Begini Penjelasan BMKG
Sementara di Indonesia sendiri, ekosistem bulus banyak dijumpai di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Lombok, hingga Sulawesi.
Habitat bulus terbaik adalah di perairan yang tenang dan berarus lambat, tepatnya di anak sungai, danau, dan kolam pemeliharaan ikan.
Beberapa masyarakat percaya bahwa bulus memiliki manfaat kesehatan, kecantikan, dan konsumsi, sehingga hewan yang termasuk dalam kelas reptil ini diburu.
Bagian tubuh bulus dibuat menjadi obat untuk mengobati luka, gangguan nafas, keputihan, hingga perawatan pasca persalinan.
Baca Juga: Apa Itu Meme Keju Joget yang Viral di TikTok? Berikut Cara Download Stiker Keju Joget untuk WA
Sementara minyak bulus dimanfaatkan untuk kosmetik dan kecantikan karena dipercaya dapat menghaluskan kulit.
Bagi orang Tionghoa, daging labi-labi dimasak menjadi hidangan atau makanan yang disebut dengan pi oh bersama kuah dan sayuran.
Perburuan bulus untuk kegiatan-kegiatan di atas yang terbilang banyak mengancam kelestarian hewan di habitat asalnya.
Baca Juga: Lampor di Jawa Viral di TikTok, Ini Penangkal Keranda Terbang dan Teror Ketuk Pintu
Berdasarkan situs International Union for Conservation of Nature (IUCN), Amyda cartilaginea termasuk dalam kategori "Vulnerable" (rentan).
Sejumlah masyarakat seperti di Jawa telah menyadari kelangkaan bulus, sehingga warga melindungi bahkan mengeramatkan hewan di kolam-kolam yang dianggap suci.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika masyarakat melindungi hewan-hewan yang rentan terhadap ancaman kepunahan di masa yang akan datang.
Demikianlah tentang penemuan viral bulus raksasa di Jawa Tengah yang dipercaya memiliki manfaat namun telah ditetapkan sebagai spesies rentan.***