Eiger juga sudah lama merilis laporan keberlanjutan atau sustainalibity report sebagai bukti eksekusi praktik bisnis berkelanjutan dan menyusun road map Eiger ESG.
Melalui EAST, Eiger bahkan sudah lama membentuk Mountain Jungle Course, sekolah pendaki pemula penuh persiapan dan ikut aksi nyata melestarikan lingkungan.
Eiger Climbing Center didirikan di berbagai kota seperti Surabaya, Makassar, Bandung, hingga Bali untuk membina atlet panjat tebing muda di kancah nasional dan internasional.
Pada usianya yang ke-44 ini, Eiger bahkan masih terus meningkatkan kualitas produk buatannya melalui transfer of technology and skill dari berbagai negara maju di dunia. Tentu semakin ergonomis, berkualitas, dan cocok untuk kegiatan di alam.
“Kami masih terus menyesuaikan produk kami dengan standar kualitas di Swiss dan Eropa. Standar mereka jauh lebih tinggi dari Indonesia,” kata Rijal usai menjelaskan soal pembukaan store Eiger terbaru di Interlaken, depan Gunung Eiger, Swiss.
“Harapannya produk-produk kami juga semakin nyaman buat naik gunung-gunung di dunia dengan suhu hingga -5 derajat sampai -10 derajat celcius,” tambah alumni Ilmu Komunikasi UGM ini.
’Keberlanjutan tidak lagi berarti mengurangi dampak buruk. Ini tentang berbuat lebih banyak kebaikan.’’, Jochen Zeitz.***