Apa Itu Plusvalenza, Alasan Juventus Dikurangi 15 Poin di Serie A Liga Italia 2023

- 24 Januari 2023, 11:38 WIB
Info apa itu plusvalenza alasan Juventus dikurangi 15 poin di Serie A Liga Italia 2023 kali ini. Dan, apa perbedaaan plusvalenza dengan calciopoli.
Info apa itu plusvalenza alasan Juventus dikurangi 15 poin di Serie A Liga Italia 2023 kali ini. Dan, apa perbedaaan plusvalenza dengan calciopoli. /PIXABAY/jorono

BERITA DIY - Mengenal apa itu plusvalenza alasan Juventus dikurangi 15 poin di Serie A Liga Italia 2023 kali ini. Dan, apa perbedaaan plusvalenza dengan calciopoli.

Setelah calciopoli yang terjadi pada tahun 2006, di Serie A Liga Italia 2023 ini Juventus lakukan skandal plusvalenza yang membuat Si Nyonya Tua mendapat hukuman pengurangan 15 poin.

Lantas, apa perbedaan calciopoli dengan plusvalenza yang diterima Juventus dalam kurun waktu 17 tahun di Liga Italia?

Dikutip dari Al Jazeera, calciopoli adalah skandal pengaturan skor yang dilakukan oleh sejumlah tim termasuk Juventus yang membuat klub asal Turin mendapat hukuman turun kasta ke Serie B Liga Italia.

Baca Juga: Penyebab Juventus Kena Sanksi 15 Poin Ternyata Ini, Jadi Turun ke Peringkat Berapa?

Menurut Federasi Sepakbola Italia (FIGC), plusvalenza adalah keuntungan modal yang didapat dari klub sepak bola dengan memalsukan laporan keuangan mereka serta adanya pemalsuan aspek finansial lain yang berkaitan dengan aktivitas transfer pemain.

Oleh karena adanya dugaan plusvalenza, FIGC menghukum Juventus dengan pengurangan hingga 15 poin di klasemen Liga Italia musim 2022-2023.

Dengan adanya hukuman atas tindak terlarang plusvalenza, Juventus diyakini sudah tidak merengkuh gelas scudetto Liga Italia 2023.

Kini, Juventus masuk papan tengah klasemen Serie A dengan 23 poin (termasuk hasil imbang dengan Atalanta 3-3, terpaut 27 angka dari pemuncak Napoli. Sebelum hukuman, Juve ada di peringkat ketiga dan hanya terpaut 10 poin dari posisi pertama.

Baca Juga: Profil Gianluca Vialli Legenda Sepak Bola Mantan Pemain Chelsea dan Juventus, Meninggal Karena Apa?

Apa saja tindakan plusvalenza yang dilakukan Juventus

Juventus dituduh menggelembungkan valuasi pemain selama transfer untuk meningkatkan 'keuntungan modal' dan ini tidak sesuai dengan prinsip Financial Fair Play dari UEFA dan FIFA.

Adapun contoh plusvalenza atau 'keuntungan modal' yang didapat dari Juventus yakni merekrut pemain dengan harga 100 juta euro dengan masa kontrak empat tahun.

Manajemen Juventus akan membayar amortisasi selama masa kontrak. Misal, 20 juta euro tiap tahunnya selama lima tahun. Kemudian, ketika pemain dijual pada musim ketiga dengan harga 60 juta euro, Juve akan memeroleh keuntungan modal 20 juta euro dari hasil 60 juta dikurangi sisa 40 juta.

Kebanyakan, tim menggelembungkan nilai pemain agar telihat mendapat untung dari kegiatan transfer. Sejumlah hal yang bisa mendorong adanya plusvalenza (keuntungan modal) yakni dengan menjual pemain akademi dan pertukaran pemain dengan tambahan uang tunai.

Baca Juga: Siapa Noni Madueke ? Ini Profil Pemain Baru Chelsea yang Didatangkan dari PSV Eindhoven

COVISOC, komisi pengawas Serie A Liga Italia menemukan hampir 62 transfer pemain punya potensi penggelembuangan harga untuk keuntungan modal pada musim 2018/19, 2019/20, dan 2020/21. Yang 42 transaksi di antaranya melibatkan Juventus.

COVISOC pernah menuntut sejumlah klub pada April 2021 atas skandal plusvalenza di Serie A yakni Napoli, Sampdoria, Genoa, dan Empoli.

Namun, pada akhirnya tuduhan tersebut ditolak karena adanya kesusahan dalam menetapkan nilai atau harga sebenarnya dari seorang pemain sepak bola.

Sebelum Juventus, AC Cesena (tim Serie C saat ini) pernah dihukum pengurangan 3 poin pada tahun 2018 karena skandal plusvalenza serupa.

Baca Juga: Profil Wout Weghorts Striker Besiktas yang Dilirik Manchester United Sebagai Pengganti Ronaldo

Daftar hukuman Juventus akibat skandal plusvalenza

Juventus dihukum pengurangan 15 poin di klasemen Serie A Liga Italia 2022-2023. FIGC juga melarang 11 mantan dan eksekutif Juventus saat ini untuk memegang jabatan di sepak bola Italia.

Mantan direktur olahraga Juventus dan direktur pelaksana Tottenham saat ini Fabio Paratici dihukum 30 bulan. Andrea Agnelli dijatuhi skorsing 24 bulan, sementara wakil presiden Pavel Nedved menerima larangan delapan bulan.

Kini, FIGC juga berpotensi memperluas hukuman hingga ranah UEFA - FIFA. Artinya, sejumlah mantan manajemen dan yang saat ini bisa ditangguhkan dari sepak bola di luar Italia.

Pada laporan Sky Sports Italia, Juventus akan ajukan banding atas dugaan skandal keuntungan modal atau plusvalenza.

Sembari itu, mereka wajib mengamankan tempat di kompetisi Liga Champions tahun depan agar tidak berdampak pada kondisi ekonomi tim yang saat ini sedang karut-marut, di dalam ataupun di luar lapangan.

Baca Juga: Vincent Aboubakar Pemain Bola Asal Kamerun yang Keluar dari Al Nassr: Profil dan Perjalanan Karier

Demikian info apa itu plusvalenza alasan Juventus dikurangi 15 poin di Serie A Liga Italia 2023 kali ini. Dan, apa perbedaaan plusvalenza dengan calciopoli. Ikuti selengkapnya artikel BERITA DIY di Google News, KLIK DI SINI.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x