Network
Baca Juga: Mengenal Dirut Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kokasih, Ini Profil dan Karier Menterengnya
Bukan hanya itu, Vialli juga berjasa membawa Sampdoria juara Copa Italia hingga tiga kali, dan menjuarai Piala Winners UEFA pada musim 1989/1990.
Puncaknya terjadi pada musim 1991/1992, dimana Sampdoria berhasil melaju ke final Liga Champions walaupun akhirnya kalah 1-0 dari Barcelona.
Selama delapan musim membela Sampdoria, tercatat Vialli menorehkan 141 gol dari 327 penampilan di semua kompetisi.
Pada musim 1992/1993, Vialli memutuskan hijrah dari Sampdoria ke Juventus. Prestasinya di Juventus juga tak kalah cemerlang dengan raihan berbagai trofi mulai dari kompetisi lokal hingga Eropa.
Di Juventus, Vialli berhasil membantu timnya juara Serie A dan Coppa Italia pada musim 1994/1995, Piala UEFA musim 1992/1993, dan puncaknya juara Liga Champions pada musim 1995/1996 sekaligus musim terakhirnya di Juventus.
Selama empat musim di Juventus, Vialli menorehkan 53 gol dari 145 penampilan di semua kompetisi.
Setelah bermain selama 16 tahun di Serie A, Vialli kemudian memutuskan hijrah ke Liga Inggris dan bergabung ke Chelsea pada musim 1996/1997.
Di Chelsea, Vialli masih menjadi andalan tim meski usianya sudah menginjak 32 tahun. Pada musim pertamanya di Chelsea, Vialli sukses membantu timnya meraih gelar Piala FA.
