BERITA DIY - Simak bacaan niat puasa Syawal lengkap dalam teks Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.
Tersaji pula keutamaan puasa pada 6 hari pertama Syawal usai Idul Fitri menurut hadits Nabi Muhammad Saw.
Setelah berpuasa selama sebulan pada bulan Ramadhan, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Fitri pada 1 Syawal atau tanggal pertama bulan setelah Ramadhan dalam kalender Hijriah.
Ternyata, usai merayakan Hari Raya Idul Fitri, Nabi Muhammad Saw menganjurkan umat Islam untuk kembali melaksanakan puasa.
Namun puasa ini berbeda dengan puasa Ramadhan, baik dalam hal niat, hukum, dan keutamaannya.
Adapun ibadah puasa setelah Idul Fitri yang dimaksud ialah puasa Syawal. Ibadah puasa Syawal dianjurkan Nabi untuk dilaksanakan selama 6 hari di bulan Syawal.
Baca Juga: Bacaan Niat Qodho Puasa Ramadhan di Bulan Syawal 1443 H dalam Arab, Latin dan Artinya
Jika dilaksanakan, maka kata Nabi Muhammad orang yang melaksanakan akan mendapatkan keutamaan berupa pahala yang seperti berpuasa selama setahun.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR. Muslim).
Berhubung pada 1 Syawal atau tepat pada Hari Raya Idul Fitri umat Islam diharamkan untuk berpuasa, maka puasa Syawal dilakukan mulai tanggal 2 Syawal hingga 6 hari ke depan.
Sementara jika merujuk hadits Nabi Muhammad Saw di atas tadi, maksud dari 6 hari berpuasa di bulan Syawal bukanlah bermaksud berurutan.
Umat Islam bisa melakukannya secara terpisah-pisah selama itu masih ada pada bulan Syawal.
Dengan begitu, kedudukan hukum puasa Syawal ialah sunnah dan bukan wajib sebagaimana puasa Ramadhan.
Secara rukun dan syarat, puasa Syawal memiliki kesamaan dengan puasa Ramadhan, baik dalam hal durasi pelaksanaan hingga siapa yang boleh.
Kesamaan tersebut yakni harus membaca niat, dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari, dilarang makan dan minum, serta hanya boleh dilakukan oleh orang yang mampu.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Sunnah Syawal, Tulisan Arab, Latin dan Arti Bahasa Indonesia serta Keutamaannya
Adapun niat dari puasa Syawal tersaji di bawah ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Terjemahan: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta'ala."
Bacaan niat puasa Syawal yang tersaji di atas mesti dibaca pada malam sebelum melakukan puasa esok hari.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Sunnah Syawal, Tulisan Arab, Latin dan Arti Bahasa Indonesia serta Keutamaannya
Sementara jika Anda membaca niat puasa Syawal pada pagi hari, maka bacaan niatnya juga berbeda.
Berikut bacaan niat puasa Syawal yang dibaca pagi hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Terjemahan: "Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Ta'ala."
Demikian bacaan niat puasa Syawal lengkap dalam teks Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.***