BERITA DIY - Simak penjelasan apa maksud Pancasila sebagai sistem filsafat. Pertanyaan ini kerap muncul di soal ujian sekolah atau universitas pada jurusan yang mendalami Pancasila.
Namun sebagai warga negara yang berpegang pada nilai-nilai Pancasila, tak ada salahnya untuk mengetahui ternyata Pancasila memiliki arti sebagai sistem filsafat.
Menurut Kattsoff tahun 1964, sistem filsafat merupakan kumpulan ajaran yang terkoordinasi dengan ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan sistem lain misalnya sistem ilmiah. Namun bagaimana pandangan ini dirujuk ke Pancasila?
Menurut Ali Mudhofir, dosen Fakultas Filsafat UGM dalam tulisannya berjudul "Pancasila Sebagai Sistem Kefilsafatan", manusia menghubungkan nilai kefilsafatan dengan hakikat akan sesuatu, seperti tentang Tuhan, alam semesta maupun manusia itu sendiri.
Lebih lanjut, pandangan atau sistem filsafat ini dapat memberi gambaran bagaimana manusia berpikir, bersikap, maupun berbuat dalam kehidupan sehari-hari, sebab semua berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Sementara Pancasila yang terdiri dari lima sila memiliki masing-masing bunyi yang berbeda, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Baca Juga: Lambang Pancasila 1 Sampai 5 Beserta Bunyi, Arti dan Maknanya, Ini Link Download Logo Pancasila PNG
Meski setiap sila memiliki artinya masing-masing, namun keseluruhan lima sila tersebut tidak dipisahkan satu sama lain yang merupakan pedoman rakyat Indonesia untuk hidup sebagai warga negara,
Adapun inti masing-masing sila dari Pancasila merupakan realisasi atau praktik yang dibuat sesuai dengan unsur-unsur kehidupan manusia dalam hidup bernegara.
Prof. Notonegori dalam Ali Mudhofir (1996) menyatakan Pancasila terdiri dari bagian-bagian yang tidak bisa dipisahkan namun tetap merupakan satu kesatuan.
Baca Juga: Makna Fungsi dan Kedudukan Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Setiap sila atau bagian menempati fungsinya sendiri, meskipun nilai-nilainya berbeda namun tidak bertentangan satu sama lain justru saling melengkapi.
Sementara menurut unikom.ac.id, filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai "refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyatan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapat pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh".
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Ruslan Abdulgani (eks Menteri Luar Negeri 1956-1957) yang menerangkan Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam oleh the founding father lalu dituankan dalam suatu sistem.
Ciri-ciri sistem filsafat Pancasila yanng berkaitan satu sama lain dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Sila 1 tentang Tuhan/Ketuhanan, meliputi dan mendasari serta menjiwai sila 2,3,4, dan 5
2. Sila 2 tentang Manusia, diliputi, didasari, dijiwai oleh sila 1, serta mendasari dan menjiawai sila 3, 4, dan 5
3. Sila 3 tentang Satu, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, serta mendasari dan menjiwai sila 4 dan 5
4. Sila 4 tentang Rakyat, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, serta mendasari dan menjiwai sila 5
5. Sila 5 tentang Adil, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan 4
Demikian penjelasan mengapa Pancasila sebagai sistem filsafat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.***