Waspada Gempa Megathrust dan Tsunami 20 Meter Hasil Riset ITB, Begini Skenario BMKG

- 27 September 2020, 12:03 WIB
Ilustrasi. Beberaoa daerah di Indonesia berpotensi tsunami besar.
Ilustrasi. Beberaoa daerah di Indonesia berpotensi tsunami besar. /GEORGE DESIPRIS

"Sistem yg dibangun tersebut dioperasikan dengan menggunakan Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligent (AI) untuk menghitung secara cepat parameter gempa bumi, magnitudo dan lokasi hiposenter gempa bumi, yang kemudian secara otomatis dg pemodelan matematis dapat dihitung (diestimasi) potensi kejadian tsunaminya," ucap Dwikorita pada Jumat 25 September 2020.

Baca Juga: Memori Berdarah di Timor Leste Saat Ramos Horta Hampir Mati Ditembak, Rakyat Merasa Dianaktirikan

Sehingga, dapat disebarluaskan secara otomatis Info kejadian gempa bumi dan peringatan dini tsunami melalui BNPB, BPBD, Televisi, dan berbagai moda diseminasi informasi lainnya SMS, telepon atau fax, media sosial, aplikasi info BMKG.

Hal tersebut hanya membutuhkan waktu 3-5 menit setelah gempa terjadi di wilayah Selatan Jawa.

"Artinya, masih tersisa waktu sekitar 15-17 menit sebelum perkiraan datangnya gelombang tsunami untuk evakuasi," ucapnya.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 10 Dibuka, 7 Kriteria Ini Dijamin Gagal Lolos Seleksi di www.prakerja.go.id

Meski demikian, dia menegaskan adanya Riset dan Sistem Peringatan Dini tersebut belum cukup untuk benar-benar melindungi masyarakat dari ancaman bahaya tsunami.

Harus tetap ada kesiapan masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam merespons Peringatan Dini tersebut secara cepat dan tepat, bahkan dalam menyiapkan sarana prasarana evakuasi.

Baca Juga: Cara Daftar dan Syarat Dapat BLT Banpres UMKM Rp 2,4 Juta, Buruan Daftar Bawa KTP

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 10 Hanya Dibuka 3 Hari, Buruan Daftar di www.prakerja.go.id agar Lolos

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x