Memori Berdarah di Timor Leste Saat Ramos Horta Hampir Mati Ditembak, Rakyat Merasa Dianaktirikan

- 27 September 2020, 06:49 WIB
Ilustrasi foto. Kemarin, isu Timor Leste bergabung dengan Indonesia, Terungkap  Dirampok saudaranya sendiri Australia
Ilustrasi foto. Kemarin, isu Timor Leste bergabung dengan Indonesia, Terungkap Dirampok saudaranya sendiri Australia /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

BERITA DIY - Sejarah menegangkan pernah terjadi di negara Timor Lestes pasca kemerdekaannya. Memori tahun 2006-2008 bisa jadi tidak terlupakan sebagian besar rakyatnya.

Timor Lestes kacau balau karena pemberontakan rakyatnya. Timor Leste bagian barat yang berbatasan dengan Indonesia merasa dianaktirikan pemerintahnya.

Seorang Mayor di angkatan perang Timor Lestes Falintil, Alfredo Reinado tampil memberontak pemerintahnya karena merasa selalu dianggap tidak nasionalis dan didiskriminasi.

Baca Juga: Xanana Gusmao Anggap Pemerintahnya Menipu Rakyat Soal Minyak di Timor Leste

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 10 Dibuka, 7 Kriteria Ini Dijamin Gagal Lolos Seleksi di www.prakerja.go.id

Mengutip Sydney Morning Herald, Jumat (25/9/2020) padahal Alfredo Reinado ialah gerilyawan cinta Timor Leste saat berkonflik dengan Indonesia puluhan tahun silam.

Ia hanya murni protes kenapa Timor Leste bagian Barat tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Daerah di Indonesia yang Berpotensi Terkena Tsunami Besar Hingga 20 Meter dan Penyebabnya

Aksi protesnya ini justru mendapat penolakan keras dari Falinitil seperti diberitakan Zona Jakarta sebelumnya dengan judul: Timor Leste Berdarah, Saat Militer Indonesia Siaga Penuh Karena Ramos Horta Hampir Mati Ditembak

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Sydney Morning Herald Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x