Lanjutnya, pemerintah saat inu belum optimal untuk melibatkan peran dari para masyarakat adat maupun budayawan dalam memperkuat ketahanan budaya di Indonesia.
"Selama ini pemerintah hanya memberi porsi sebatas karnaval, menggunakan pakaian adat dan lain sebagainya. Bukan begitu, kita ini harus diberikan suara di dalam demokrasi, kami harap bisa diberikan hak terbaik karena negara ini lahir karena kerajaan yang urun rembug mendirikan sebuah negara," lanjutnya.
Dengan dukungan terhadap Ganjar, KPH Metarum berharap agar Ganjar bisa menempatkan adat dan budaya sebagai tonggak pendiri NKRI karena dalam sejarahnya kerajaan-kerajaan dahulu lah yang meberkontribusi atas didirikannya NKRI jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Itu alasan mengapa kita ingin menjadikan beliau sebagai Presiden karena beliau salah satu sosok yang hadir dan mau berkomitmen untuk memberi perhatian terhadap masyarakat adat dan budayawan," pungkasnya.
Selain silaturahmi bersama seluruh masyarakat, tokoh adat dan budayawan dilakukan penyematan gelar Kekancingan Mangkualaman terhadap sejumlah individu dan budayawan setempat, sekaligus hiburan rakyat pentas seni wayang kulit.***