Mengenal Aktivis HAM Munir yang Dibunuh 7 September 2004, Ini Profil dan Perjalanannya

- 7 September 2020, 14:04 WIB
Munir salah satu pejuang HAM serta Kemanusiaan yang tewas karena diracun di dalam pesawat.
Munir salah satu pejuang HAM serta Kemanusiaan yang tewas karena diracun di dalam pesawat. /Galih Nur Wicaksono/ringtimesbali.pikiran-rakyat.com

Baca Juga: Profil Gabriel Magalhaes, Kecil di Amerika Selatan hingga Jadi Rebutan Arsenal di Eropa

Di tahun yang sama, Munir dan Suciwati mendirikan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Lalu, ia juga membangun Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia.
Semasa hidupnya, Munir sudah menangani sejumlah kasus HAM.

Di antaranya kasus Araujo, Marsinah, Penasehat hukum Muhadi, hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa pada 1997 serta 1998, hingga penembakan mahasiswa dalam Tragedi Semanggi.

Keberanian Munir dalam memperjuangkan HAM meresahkan sejumlah pihak. Dia pun menjadi incaran beberapa pihak di masa Orde Baru. Hal ini terbukti dari ancaman pembunuhan yang sering didapatnya.

Baca Juga: Profil Aakar Abyasa, Bos Jouska yang Viral Diduga Ngamuk ke Klien

Pada 7 September 2004, Munir meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Amsterdam, Belanda. Sebelum meninggal, Munir beberapa kali mengeluh sakit perut, diare akut, hingga muntah-muntah.

Kala itu, seorang dokter dalam pesawat pun sempat mencoba menolong Munir. Sayangnya, aktivis tersebut menghembuskan napas terakhirnya dua jam sebelum mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam.

Kini, setelah 16 tahun berlalu, kasus pembunuhan Munir belum menemukan titik terang. Meski begitu, Suciwati dan sejumlah aktivis HAM tak kunjung lelah memperjuangkan kasus tersebut. Mereka terus menuntut pemerintah untuk mengungkap sosok pembunuh Munir.***

Halaman:

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Berita DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x