Peta Pemilih di Pemilu 2024 Variatif karena Tak Ada Petahana dan Koalisi Parpol Masih Dinamis

- 16 Agustus 2022, 21:30 WIB
Peta pemilih di Pemilu 2024 variatid karena tidak ada calon petahana dan koalisi partai politik masih dinamis.
Peta pemilih di Pemilu 2024 variatid karena tidak ada calon petahana dan koalisi partai politik masih dinamis. /Instagram.com/@presidenjokowi

"Faktor utama naik-turun suara partai itu adalah, pertama, siapa kandidat yang akan mereka calonkan di DPR RI, DPRD. Tetap faktor kandidat yang diusung," lanjutnya.

Baca Juga: Daftar Partai Politik Peserta Pemilu 2024, 24 dari 40 Partai Dinyatakan Lolos Dokumen oleh KPU, Cek di Sini

Selanjutnya ada faktor narasi program yang ditawarkan oleh partai politik. Terakhir adalah sosok yang didukung dalam Pilpres 2024. Ketiga faktor itu masih berada pada kategori penentu dalam memotret perolehan suara partai politik.

"Faktor determinannya tiga itu. Faktor kepuasan mungkin iya,tapi ketika incumbent tidak ada, maka faktor kepuasan publik, menurut saya, tidak terlalu besar pengaruhnya," tegasnya.

Menurut Arya, pembentukan koalisi di antara partai yang hendak berlaga di Pemilu 2024 memang sudah mengerucut menjadi beberapa poros. Namun hal itu masih menyisakan kerentanan. Peta koalisi masih bisa berubah hingga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) resmi terdaftar di KPU.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Diminta Teliti Sikapi Dinamika Internal Partai Golkar dan Koalisi Indonesia Bersatu

"Kerentanan itu untuk terbelah, bubar, atau gagal. Mengapa ada kerentanan? Karena pendaftaran capres masih September tahun depan. Sehingga kemungkinan-kemungkinan untuk partai mengalihkan dukungan masih terbuka," tambah Arya.

Selain itu, kerentanan koalisi itu juga dipengaruhi oleh tren peluang kandidat calon presiden. Selanjutnya juga dipengaruhi oleh negosiasi para king maker politik.

"Jadi untuk koalisi memang sudah mengerucut. Pilihan-pilihannya terbatas, tapi di internal dan eksternal ada kerentanan. Perubahan itu bisa terjadi kalau deadlock saat menentukan siapa capres, siapa cawapres," pungkasnya.

Nyaman di Tengah

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x