BERITA DIY - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyatakan "Indonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta kritis demi kemajuan bangsa itu sendiri, dan remaja dapat mencapai produktifitas dan kreativitas yang maksimal serta mempunyai pemikiran yang kritis, apabila mereka sehat" di akun Instagramnya @kemenkes_ri.
Namun, masih dikutip Berita DIY dari Instagramnya @kemenkes_ri, "Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi anemia pada remaja sebesar 32o/o, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik."
Baca Juga: Peracik Bumbu Indomie, Nunuk Nuraini Tutup Usia
Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, prevalensi anemia pada remaja mencapai 32 persen yang difaktori oleh asupan gizi yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik.
Agar tidak anemia, menurut Kemenkes, bisa dilakukan dengan:
Mengonsumsi makanan bergizi yang seimbang.
Mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) sesuai anjuran.
Menjaga kebersihan (cacingan dapat menyebabkan anemia).
Baca Juga: Debut Tak Sempurna Thomas Tuchel