Sriwijaya Air SJ 182 Bukan Insiden Pertama: Simak Insiden Pesawat Boeing 737-500 di Dunia

10 Januari 2021, 21:00 WIB
Media asing dari berbagai negara menyoroti peristiwa naas jatuhnya pesawat SJ 182 dengan catatan sebagai negara yang memiliki penerbangan terburuk di dunia.* /Antara/Rezky Purwono

BERITA DIY - Insiden yang dialami pesawat jenis Boeing 737-500, yang dioperasikan Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, rupanya bukanlah insiden yang terjadi untuk pertama kali.

Pesawat jenis Boeing 737-500 yang telah beroperasi selama hampir 27 tahun itu telah mengalami serangkaian insiden di berbagai belahan dunia, mulai dari pendaratan darurat hingga benar-benar mengalami kecelakaan yang serius.

Kecelakaan fatal Boeing 373-500 ini, menurut catatan, pernah terjadi di Mesir dan Tunisia, dan Rusia. Kecelakaan itu, menurut database keamanan online Aviation Safety Network, kecelakaan yang terjadi di negara-negara tersebut terkait dengan faktor-faktor, misalnya, kinerja pilotnya, persoalan pelatihan, dan atau cuaca.

Baca Juga: Doakan Keluarga Penumpang Sriwijaya SJ 182, Presiden Jokowi: Semoga diberiNya Kesabaran dan Kekuatan

Insiden yang terjadi di Rusia sendiri, merupakan yang terparah. Pesawat Aeroflot 737-500 yang mengalami kecelakaan itu menewaskan 88 orang.

Berikut ini beberapa insiden yang dialami Boeing 737-500 di berbagai belahan dunia, yang dirangkum dari berbagai sumber.

Denmark, 1999
Pada 3 Desember 1999, Boeing 737-500 yang dioperasikan oleh Maersk Air untuk penerbangan dari Birmingham ke Copenhagen terpaksa mengalihkan rute ke Billund dalam kondisi cuaca buruk, dan mendarat dengan bahan bakar cadangan akhir.

Baca Juga: Haru! Para Personelnya yang Hengkang Pamitan, Tagar #GOT7FOREVER Trending di Twitter

Mesir dan Tunisia, 2002
EgyptAir dengan nomor penerbangan 843 yang lepas landas dari Bandara Internasional Kairo ke Bandara Internasional Tunis-Carthage, pada tanggal 7 Mei 2002, pesawat menabrak sebuah bukit dekat Bandara Internasional Tunis-Carthage. Dari 6 awak kapal dan 56 penumpang, 3 awak dan 11 penumpang tewas sehingga total korban meninggal 14 orang.

Jepang, 2006
Pada 5 Juli 2006, Boeing 737-500, yang dioperasikan All Nippon Airways (ANA) lepas landas dari Bandara Fukuoka dengan nomor penerbangan 2142.

Sekitar pukul 08:10, saat terbang pada ketinggian 37 ribu kaki sekitar 60 nm tenggara Kushimoto VORTAC, peringatan depressurization kabin ditampilkan dan masker oksigen di kabin secara otomatis dikerahkan. Pesawat melakukan penurunan darurat dan, pada 09:09, mendarat di Bandara Internasional Chubu.

Baca Juga: Rekan Sedaerah Ungkap Kepribadian Capt Afwan Korban Sriwijaya Air SJ 182: Tak Akan Kira Dia Pilot

Nigeria, 2010
Pada 24 Agustus 2010, sebuah Boeing 737-500 melakukan touchdown yang tidak terkendali di landasan pacu basah di bandara Jos Nigeria pada siang hari setelah pendekatan dilanjutkan meskipun tidak distabilkan.

Kerusakan substansial terjadi pada pesawat tetapi tidak ada penumpangnya yang terluka. Petugas investigasi menyimpulkan bahwa lamanya pilot bertugas telah menyebabkan kelelahan yang mengganggu kinerjanya.

Ceko, 2012
Pada 7 September 2012, kru Air France Airbus A319 gagal mematuhi instruksi pendaratan kemudian terlibat konflik dengan B735 yang juga ingin mendarat. ATC kemudian bisa menenangkan situasi usai memberikan perintah ulang.

Baca Juga: Yaman Tak Kuasa Menahan Tangis, Istri dan Tiga Anak Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ182

Rusia, 2013
B735 gagal mendarat pada 17 November 2013 dengan mulus setelah kru tidak menyadari peringatan mendadak. Penyelidikan mengungkap pilot tidak pernah menerima latihan yang layak untuk kondisi seperti itu.

Spanyol, 2019
Pada 5 April 2019, kru menyatakan keadaan darurat usai lepas landas dari bandara Madrid Barajas setelah mengalami masalah mengontrol ketinggian vertikal pesawat. Pesawat kemudian mendarat darurat di pangkalan militer.

Investigasi menemukan malfungsi yang kemungkinan membuat pilot tidak bisa menjalankan autopilot tidak tercatat sebelum penerbangan.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Ini Cair Lagi, Berikut Golongan yang Terdapat di eform.bri.co.id/bpum

Rusia, 2020
Pesawat Boeing 737-500 maskapai Rusia Utair yang mengangkut 94 penumpang dan kru mengalami insiden saat mendarat di Bandara Usinsk, wilayah Komi, 9 Februari 2020.

Pesawat yang terbang dari Moskow itu mendarat menggunakan badan karena roda pendaratan rusak. Juru bicara setempat mengatakan, bagian ekor pesawat lebih dulu menyentuh landasan pacu disusul bagian badan.

Berdasarkan pemeriksaan awal,tak ada seorang pun penumpang dan kru yang mengalami luka serius dalam insiden tersebut.

Baca Juga: Salah Satu Korban Penumpang Pesawat SJ-182 Ini Pernah Menjadi MUA Pernikahan Chef Aiko

Indonesia, 2021
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten dengan tujuan Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, dilaporkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021.

Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soetta pukul 14.36 WIB. Kemudian, pesawat itu berada di ketinggian 1.700 kaki pada pukul 14.37 WIB. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen. Setelah itu, pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional (Basarnas) Bambang Suryo Aji memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Lokasi jatuh diperkirakan di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki di wilayah Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Penemuan Serpihan Diduga Bagian dari Pesawat Sriwijaya, Tim SAR Mulai Menemukan Jejak

Ia mengatakan, personel yang sudah di lokasi juga sudah mengumpulkan serpihan yang diduga bagian dari pesawat tersebut. Basarnas juga akan membangun posko di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Hubla Kemenhub RI telah menemukan barang yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Barang itu diperkirakan tangga darurat di pintu pesawat.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler