BERITA DIY - Selain ibadah wajib, sebagai seorang muslim dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan yang telah disunahkan untuk diamalkan dalah kehidupan sehari-sehari.
Amalan yang paling baik dilakukan yaitu pada hari Jumat. Hari Jumat sendiri dalam Islam memiliki banyak keistimewaan. Meski pada dasarnya semua hari adalah baik, namun hari Jumat memiliki kemuliaan tersendiri dalam Islam.
Rasulullah SAW bersabda : "Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat" (HR Abu Hurairah).
Baca Juga: Cara Dapat Rp 2,4 Juta dari Kartu Prakerja dengan Daftar Pelatihan di www.prakerja.go.id
Lantas, apa saja amalan yang baik dilakukan di hari Jumat?
Berikut 3 amalan yang dianjuran dilakukan pada hari Jumat:
1. Sholawat
2. Membaca Surah Al Kahfi
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jum’at.”(HR Hakim dalam Al-Mustadrok).
Baca Juga: Bocoran Sinetron Ikatan Cinta Episode 75 Malam Ini di RCTI: Al Rahasiakan Sesuatu ke Andin
3. Sedekah
Sedekah sebetulnya dapat dilakukan kapan saja, namun Rasulullah SAW pernah meminta umatnya untuk memperbanyak amalan di Hari Jumat.
Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah itu dilipat gandakan pahalanya pada hari jumat (yakni bila sedekah itu pada hari jumat, maka pahala berlipat ganda dari hari-hari lain," (HR Abi Syaibah).
Ketuamaan lain dari sedekah ialah dapat memanjangkan umur, menghidarkan pada kesombongan dan melipat gandakan pahala.
“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Thabrani).***