Network
BERITA DIY - Bisa ditukar motor Honda Beat baru, kok bisa? Uang kertas kuno Indonesia zaman pendudukan Jepang ini banyak dicari kolektor kota Bandung.
Sejarah perekonomian Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran uang kertas kuno sebagai alat transaksi pada masa pendudukan Jepang.
Setiap periode kekuasaan di Indonesia memiliki mata uang kertas yang berlaku secara resmi, termasuk pada era pemerintah militer Jepang.
Menurut informasi yang dikutip dari vredeburg.id, masa pendudukan Jepang di Indonesia (saat itu Hindia Belanda) ditandai dengan penyerahan kekuasaan kepada tentara ekspedisi Jepang.
Baca Juga: Uang Koin Kuno Indonesia Ini Disebut Berkhodam, Cocok untuk Jimat! Laku Rp10 Juta Dijual ke Kolektor
Pada masa pendudukan Jepang, semua kebijakan keuangan ditetapkan oleh Gunseikanbu, yaitu Pemerintah Militer Pusat, yang berusaha mempertahankan nilai gulden dan Rupiah Hindia Belanda.
Dalam koleksi Museum Bank Indonesia, terdapat informasi bahwa Pemerintah Pendudukan Jepang juga menerbitkan dan mengedarkan mata uang kertas yang dikenal sebagai uang invasi.
Emisi pertama menggunakan bahasa Belanda dan beredar pada tahun 1942. Emisi kedua, yang bertuliskan 'Pemerintah Dai Nippon', tidak sempat diedarkan. Sedangkan emisi ketiga, yang bertuliskan 'Dai Nippon Teikoku Seihu', mulai beredar pada tahun 1943.
Setelah pasukan sekutu mendarat di Tanjung Priok pada 29 September 1945, penggunaan uang Jepang dilarang oleh komandan pasukan dan digantikan dengan uang NICA (Netherlands Indies Civil Administration).
Pemerintah militer Jepang menerbitkan setidaknya tiga jenis uang kertas selama masa pendudukannya yang relatif singkat di Indonesia.
Berikut tiga uang kertas yang sempat diterbitkan pemerintah militer Jepang di Indonesia sebelum kalah dalam Perang Dunia II oleh Sekutu:
1. Seri De Japansche Regeering
Salah satu uang kertas kuno yang diterbitkan oleh pemerintah Jepang adalah Uang Kertas Pemerintah Jepang Seri De Japansche Regeering dengan pecahan 5 gulden.
Penerbitan uang ini dilakukan pada tahun 1942 dan kemudian ditarik dari peredaran pada tahun 1946, ketika Indonesia sudah merdeka.
Baca Juga: Uang Koin Kuno Indonesia Ini yang Paling Dicari Kolektor, Termahal Capai Harga Rp50 Juta per Keping
Di beberapa situs marketplace belanja online, uang kertas Seri De Japansche Regeering biasanya dijual dengan harga mencapai Rp 15 juta per lembarnya, setara dengan harga motor Honda Beat baru.
2. Seri Dai Nippon Teikoku Seihu
Uang kertas kedua yang dikeluarkan oleh penjajah Jepang adalah seri Dai Nippon Teikoku Seihu yang mulai dirilis pada tahun 1943 dan dihentikan peredarannya pada tahun 1946.
Nilai uang kertas Seri Dai Nippon Teikoku Seihu juga cukup tinggi, di marketplace belanja online, harganya bisa mencapai Rp 10 juta per lembarnya.
3. Seri De Japansche Regeering
Seri De Japansche Regeering merupakan uang kertas ketiga dengan pecahan 10 gulden. Produksi uang ini dimulai pada tahun 1942 dan kemudian dihentikan setahun setelah Indonesia merdeka.
Menariknya, uang kertas Seri De Japansche Regeering menjadi salah satu yang memiliki harga tertinggi. Di salah satu toko di marketplace belanja online, uang ini bahkan dijual dengan harga mencapai Rp 30 juta per lembarnya.
Bagi Anda yang tertarik untuk mencari dan menukarkan uang kertas kuno Indonesia pada zaman pendudukan Jepang di Kota Bandung, ada beberapa tempat yang dapat Anda kunjungi.
Pertama, Anda dapat mencari di pasar-pasar barang antik atau pasar loak yang seringkali menyediakan barang-barang bersejarah, termasuk uang kertas kuno.
Selain itu, toko-toko numismatik juga menjadi tempat yang baik untuk mencari dan mengetahui lebih lanjut tentang uang kertas kuno ini.
Demikian informasi Bisa ditukar motor Honda Beat baru, kok bisa? Uang kertas kuno Indonesia zaman pendudukan Jepang ini banyak dicari kolektor kota Bandung.***
