Saran: selain emas, Anda juga bisa berinvestasi dalam bentuk lain. Misalnya berinvestasi perak, asuransi, mata uang dinar atau dirham.
Bila dana sudah melimpah, boleh juga mencoba berinvestasi properti. Nilai properti pasti selalu naik dari tahun ke tahun.
Baca Juga: IPO November Besok, Ini Kode Saham Blibli hingga Harga Penawaran Beserta Cara Beli di e-Ipo
3. Kenaikan permintaan dari industri perhiasan di dunia
Ini masih berhubungan dengan faktor nomor dua. Misalnya, 54 persen permintaan emas berasal dari industri perhiasan di dunia, seperti yang terdapat di India, Tiongkok, dan Amerika Serikat.
Sementara itu, 12 persennya berasal dari industri peralatan medis dan elektronik. Fakta ini dilansir oleh World Gold Council dan The London Bullion Market Association. Tidak heran bila harga emas naik.
Saran: sebaiknya tidak membeli emas dalam bentuk perhiasan. Karena jika suatu saat Anda ingin menjualnya, perhiasan yang dilebur kembali malah membuat harga emas turun.
4. Beberapa bank sentral dunia memonopoli pembelian emas
Beberapa bank sentral di dunia, seperti: The Federal Reserve System (di Amerika Serikat), Bundesbank (di Jerman), dan European Central Bank (ECB) telah melakukannya.
Tidak hanya uang kertas, mereka juga telah lama memonopoli pembelian emas. Jangan heran bila harga emas semakin naik dan emas semakin langka.