BERITA DIY - Bank Indonesia (BI) segera luncurkan BI Fast Payment tahap I mulai Desember 2021. Keberadaan BI Fast Payment ini akan membuat tarif transfer antar bank jadi lebih murah.
BI Fast dibangun untuk mendukung konsolidasi indsutri dan integrasi Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) nasional secara end-to-end, bersifat national driven sebagai wujud implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BPSI) 2025.
Juga BI Fast mendukung tercapainya sistem pembayatan cepat, murah, mudah, aman, dan andal (CEMUMUAH).
Baca Juga: Kabar Baik! Mulai Desember 2021 Biaya Transfer Antar Bank Hanya Rp2500, Berikut Daftar Lengkapnya
Harga layanan BI Fast oleh BI ditetapkan sebesar Rp 19 per transaksi dari BI ke Peserta dan Peserta ke Nasabah.
Harga maksimal yang ditetapkan sebesar Rp 2.500 per transaksi. Besaran biaya transaksi tersebut akan diturunkan secara bertahap berdasarkan evaluasi secara berkala.
Biaya dari layanan BI Fast lebih murah disbanding dengan tarif Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang digunakan saat ini, yaitu sebesar Rp 2.900 per transaksi.
Dikarenakan BI Fast dikhususkan untuk pembayaran ritel, BI menetapkan batas maksimum nominal transasksi melalui sistem BI Fast adalah Rp 250 juta per transaksi.
Baca Juga: Cara Transfer Pulsa Telkomsel Tanpa Biaya Tambahan
Kehadiran BI Fast sebagai sistem pembayaran ritel nasional akan memberikan layanan pembayaran ritel secara real-time, aman, efisien, dan tersedia setiap saat 24 jam sehari, 7 hari sepekan.
Adapun BI membuka kepesertaan BI Fast bagi bank, Lembaga Selain Bank (LSB) dan pihak lain, selagi mereka memenuhi kriteria BI Fast sebagi berikut:
1. Peserta BI-FAST harus memenuhi antara lain aspek kelembagaan, kinerja keuangan, dan kapabilitas Sistem Informasi.
2. Peserta BI-FAST harus memenuhi kriteria 3C yaitu contribution (kontribusi terhadap EKD), capability (kemampuan permodalan dan likuiditas), dan collaboration (dukungan terhadap kebijakan BI ke depan)
3. Calon Peserta yang akan on boarding harus memenuhi kriteria champion in readiness, antara lain mencakup aspek people, process, dan technology.
Baca Juga: Kode Transfer Bank BRI, BCA, BNI, Mandiri, serta 50 Bank Swasta dan Daerah Lainnya
Berdasarkan penilaian terhadap kriteria kepesertaan, komitmen, dan kesiapan peserta, Bank Indonesia menetapkan 22 Bank sebagai calon peserta batch pertama di bulan Desember 2021
Calon Peserta:
- Bank Tabungan Negara
- Bank DBS Indonesia
- Bank Permata
- Bank Mandiri
- Bank Danamon Indonesia
- Bank CIMB Niaga
- Bank Centra Asia (BCA)
- Bank HSBC Indonesia
- Bank UOB Indonesia
- Bank Mega
- Bank Negara Indonesia (BNI)
- Bank Syariah Indonesia (BSI)
- Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Bank OCBC NISP
- Bank Tabungan Negara UUS
- Bank Permata UUS
- Bank CIMB Niaga UUS
- Bank Danamon Indonesia UUS
- Bank BCA Syariah
- Bank Sinarmas
- Bank Citibank NA
- Bank Woori Sudara Indonesia
Baca Juga: Cara Aktifkan BRI Internet Banking, Kode Bank, Cek Saldo dan Transfer Online dengan IB BRI
Adapan BI juga melakukan penilaian terhadap bank calon peserta untuk batch 2 sebanyak 22 bank yang akan direncanakan pada Januari 2022.
Calon Peserta
- Bank Sahabat Sampoerna
- Bank Harda International
- Bank Maspion
- Bank KEB Hana Indonesia
- Bank Rakyat Indonesia Agroniaga
- Bank Ina Perdana
- Bank Mandiri Taspen
- Bank Nationalnobu
- Bank Jatim UUS
- Bank Mestika Dharma
- Bank Jatim
- Bank Multiarta Sentosa
- Bank Ganesha
- Bank OCBC NSIP UUS
- Bank Digital BCA
- Bank Sinarmas UUS
- Bank Jateng UUS
- Standard Chartered Bank
- Bank Jateng
- BPD Bali
- Bank Papua
- Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Baca Juga: Daftar Lengkap Limit Transfer ATM Bank BCA dan Bank Mandiri Terbaru 2021 Beserta Biaya Administrasi
Demikian informasi seputar sitem BI Fast yang membuat biaya transfer antar bank lebih murah, dicanagkan oleh BI segera diluncurkan Desember 2021 mendatang.***