Shiyam menurut istilah: menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual suami isteri dan segala yang membatalkan sejak dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah SwT.
Tujuan ibadah puasa adalah untuk menahan nafsu dari berbagai syahwat, sehingga siap mencari sesuatu yang menjadi puncak kebahagiaanya; menerima sesuatu yang menyucikannya, yang di dalamnya terdapat kehidupan nafsu terhadap lapar dan dahaga serta mengingatkannya dengan keadaan orang-orang yang menderita kelaparan diantara orang-orang miskin; menyempitkan jalan syetan pada dirinya dengan menyempitkan jalan aliran makanan dan minuman.
Sebelum kita berpuasa, kita harus mempersiapkan diri. Persiapan diri ini meliputi: (1) Persiapan Ruh dan Jasad. Dengan cara mengkondisikan diri agar pada bulan Syaban (bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan) kita telah terbiasa dengan berpuasa.
(2) Persiapan Keilmuan. Maksudnya adalah mengkaji dan mengulang tentang puasa dan hal-hal yang membatalkan dan yang dibolehkan atau tidak perlu dilakukan.
(3) Persiapan fisik material, yaitu mengemasi segala sarana-prasarana penunjang kegiatan Ramadhan.
Demikian khutbah singkat pada kesempatan kali ini, semoga kedatangan bulan suci Ramadhan dapat mengarahkan kita menjadi hamba Allah yang ikhlas dan penuh kesungguhan dalam ibadah, ikhlas dalam memikul tanggung jawab, dan ikhlas dalam berjuang di jalan Allah.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فىِ اْلقُرأنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الاٰيَاتِ وَالذِّكْرَ اْلحَكِيْمِ، وَ تَقَبَّلَ مِنيِّ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الَسمِيْعُ اْلعَلِيْ
Khutbah II