Dari akar kata yang sama dengan “Marhaban”, terbentuk kata “rahbat” yang berarti ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh kebaikan, atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan.
“Marhaban Ya Ramadhan” berarti selamat datang Ramadhan yang mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh dengan kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya mengganggu ketenangan atau suasana nyaman kita.
Marhaban ya Ramadhan kita ucapkan untuk bulan suci itu karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah SwT.
Hadirin sidang jumat rahimakumullah
Di bulan yang suci ini, kita di instruksikan untuk menunaikan ibadah puasa. Sebagaimana perintah dalam Al-Qur`an:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٨٣
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah [02]: 183).
Ayat diatas secara komprehensif menerangkan tentang puasa yang secara hukum Islam wajib dikerjakan oleh setiap umat yang beriman. Puasa atau sering disebut dengan Shiyam menurut etimologis berarti menahan diri dari sesuatu.
Baca Juga: Contoh Teks Khutbah NU Jumat, 23 Februari 2024 Tentang Menyambut Nisfu Syaban dan Keutamaannya!