Hal ini bisa mencakup investasi dalam infrastruktur, pembiayaan, atau dukungan lainnya yang secara langsung atau tidak langsung berkontribusi pada pendudukan Israel di Palestina.
Merek dan Produk yang Diboikot
Laporan dari berbagai sumber mengindikasikan adanya merek internasional yang terlibat dalam mendukung Israel melalui berbagai cara:
- Hewlett Packard (HP) diketahui mendukung sistem identifikasi biometrik Israel.
- Siemens terlibat dalam proyek yang mendukung infrastruktur di wilayah pendudukan.
- AXA berinvestasi di bank-bank yang mendanai operasi di wilayah tersebut.
- Puma disebut mensponsori tim sepak bola yang mencakup tim di wilayah pendudukan.
- SodaStream telah terlibat dalam kegiatan yang merugikan warga Palestina.
- Ahava memproduksi kosmetik di lokasi yang dianggap ilegal oleh banyak aktivis.
- Sabra dikaitkan dengan dukungan finansial terhadap tentara Israel.
Baca Juga: Ayat Alkitab tentang Israel dan Gaza Palestina, Tanah Palestina Menurut Alkitab Milik Siapa?
KFC dan Unilever: Apakah Mereka Mendukung Israel?
Pertanyaan tentang dukungan KFC dan Unilever terhadap Israel memang menimbulkan banyak diskusi. KFC dan Pizza Hut, yang berada di bawah naungan Yum! Brands, telah menjadi sasaran boikot karena keberadaan dan kegiatan mereka di Israel.
Meskipun belum ada pernyataan resmi yang mengkonfirmasi dukungan langsung terhadap pendudukan, cabang-cabang mereka di Israel telah menjadi subjek kontroversi.
Unilever, perusahaan multinasional dengan portofolio produk yang luas, juga menjadi sorotan. CEO Unilever, Alan Jope, telah menyatakan komitmen untuk terus berbisnis di Israel, yang oleh beberapa pihak ditafsirkan sebagai bentuk dukungan.
Meskipun demikian, perusahaan telah terang-terangan mengakui kegiatannya di Israel, dan ini telah mengundang tindakan boikot dari beberapa kelompok yang menentang pendudukan.
Perlu dipahami bahwa posisi perusahaan terhadap isu politik, termasuk keterlibatan dan dukungan mereka terhadap Israel, dapat menjadi masalah yang sangat kontroversial dan kompleks.