Network
BERITA DIY - Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriah, kecuali 13 Dzulhijjah.
Secara bahasa, Ayyamul Bidh, berasal dari kata Ayyam (bentuk jamak dari Al-yaum) yang berarti hari dan kata Bidh yang berarti Putih. Maka, Ayyamul Bidh bisa diartikan sebagai hari-hari putih atau cemerlang.
Sebab, dalam kalender Hijriyah, masa-masa bulan purnama jatuh pada pertengahan bulan Hijriyah atau tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya. Anjuran untuk berpuasa Ayyamul Bidh ini tertuang dalam hadis.
“Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR Tirmidzi dan an Nasai).
Baca Juga: Niat Mandi Asyura dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah mengatakan bahwa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh pahalanya seperti melakukan ibadah puasa selama satu tahun penuh.
Di bulan Muharram seperti saat ini, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan agar umat Islam memperbanyak puasa. Sebagaimana tercantum dalam hadis: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Baca Juga: Ciri-ciri Sifat Munafik Dalam Islam Menurut Al-Quran Surat Al-Ahzab, Nomor 3 Sering Terjadi
Hal ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baiknya bulan untuk berpuasa sunnah adalah bulan Muharram. Oleh sebab itu, umat Islam dapat memanfaatkan momen bulan Muharram ini untuk meraih pahala dan makin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
