Network
BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari puncak hujan meteor Agustus 2023, hujan meteor perseid di mana, jam berapa, hujan meteor berbahaya atau tidak dan apa itu hujan meteor Perseid.
Ketahui puncak hujan meteor perseid Agustus 2023 di Indonesia bisa dilihat di mana dan jam berapa? Berbahaya atau tidak? Yuk simak artikel berikut.
Agustus 2023 tampaknya akan menjadi momen spesial bagi para penggemar astronomi di Indonesia.
Hujan meteor Perseid, salah satu fenomena langit yang paling dinanti setiap tahunnya, akan segera memuncak. Namun, apakah fenomena ini berbahaya? Dan kapan serta di mana kita bisa menyaksikannya?
Apa Itu Hujan Meteor Perseid
Berawal dari jalur komet Swift-Tuttle, setiap tahun Bumi akan melewati puing-puing komet tersebut yang berdebu.
Saat itulah kita akan menyaksikan hujan meteor Perseid. Seperti yang dikutip dari laman NASA, puncak hujan meteor ini diperkirakan akan terjadi pada tanggal 12-13 Agustus 2023.
Sedikit ulasan untuk yang belum tahu, apa sih hujan meteor? Menurut laman BRIN, hujan meteor adalah fenomena di mana sejumlah meteor akan muncul seakan-akan berasal dari satu titik di langit.
Meteor sendiri adalah debu atau batuan antar-planet yang masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan udara.
Kapan dan Di Mana Bisa Menonton?
Berdasarkan informasi dari Live Science, puncak hujan meteor Perseid diperkirakan akan berlangsung selama 16 jam dimulai pukul 11:00 WIB pada 13 Agustus 2023.
Sehingga, kita bisa mulai menyaksikannya saat langit mulai gelap pada 12 Agustus. Bagi warga Indonesia, menurut ORPA BRIN, intensitas meteor yang dapat disaksikan berkisar antara 36 hingga 61 meteor per jam pada Minggu (13/8) dini hari.
Jika ingin menyaksikan fenomena ini, lokasi ideal adalah daerah yang memiliki visibilitas baik, bebas dari polusi cahaya dan tentunya dengan langit yang cerah.
Pusainsa BRIN menyarankan untuk mencari lokasi yang bebas dari gangguan cahaya buatan dan tanpa penghalang visual.
Apakah Fenomena Ini Berbahaya?
Sebagai fenomena alam yang mempesona, hujan meteor Perseid sebenarnya tidak berbahaya bagi kita di Bumi.
Meskipun meteor memasuki atmosfer dengan kecepatan tinggi, namun sebagian besar darinya akan terbakar dan hanya sedikit yang mencapai permukaan bumi. Andi Pangerang dari Pusainsa BRIN menjelaskan bahwa hujan meteor ini tidak berdampak negatif bagi lapisan ozon maupun manusia.
Namun, untuk objek antariksa seperti pesawat ruang angkasa, fenomena ini bisa menjadi masalah. Sebagai contoh, pada tahun 1993, NASA harus menunda peluncuran NASA-STS-51 karena kekhawatiran terhadap potensi kerusakan yang mungkin disebabkan oleh hujan meteor.
Jadi, bagi Anda yang ingin menyaksikan fenomena alam ini, siapkan matamu untuk pemandangan indah yang akan terukir di memori. Tentunya dengan perlengkapan sederhana: langit yang cerah, kegelapan, dan tentu saja, sedikit kesabaran. Selamat menikmati tarian bintang jatuh di langit Agustus!***
