Renungan Injil Matius 13:24-34 Perumpamaan Tentang Lalang di Antara Gandum dan Biji Sesawi

- 21 Juli 2023, 18:50 WIB
Ilustrasi - Renungan injil Matius 13: 24-34 tentang menjadi bijak dari perumpamaan yang disampaikan Yesus.
Ilustrasi - Renungan injil Matius 13: 24-34 tentang menjadi bijak dari perumpamaan yang disampaikan Yesus. /PIXABAY/ voltamax

BERITA DIY - Simak renungan Injil Matius 13: 24-34 perumpamaan tentang lalang di antara gandum dan biji sesawi, berikut ini.

Hari Minggu, 23 Juli 2023 ini, Gereja Universal merayakan Hari Orang Tua, Kakek dan Nenek Sedunia. Melalui perayaan ini, kita diajak untuk mensyukuri banyak hal.

Mulai dari bersyukur atas kasih dan berkat Tuhan melalui kehadiran dan peran orang tua, kakek dan nenek dalam perjalan hidup dan iman kita, serta secara khusus berdoa untuk mereka agar mengalami kebahagiaan dan sukacita ilani di hari-hari tua mereka.

Hari minggu ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk mengenang dan menghadirkan kembali nasihat dan petuah-petuah bijak yang pernah mereka sampaikan kepada kita. Kita juga mengingat kembali pengalaman-pengalaman indah yang menggembirakan bersama mereka ketika kita masih kecil.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Singkat Tentang Kehidupan: Pentingnya Introspeksi dan Memperbaiki Diri

Mungkin juga ada di antara kita yang teringat akan pengalaman yang tidak mengenakkan saat mendapatkan teguran, kemarahan bahwa hukuman dari mereka karena kedisiplinan maupun karena kelemahan manusiawi mereka. Demikianlah kebaikan dan keburukan, suka dan duka, kegembiraan dan kesedihan bercampur aduk menjadi satu dalam kehidupan ini.

Bacaan Injil hari ini Minggu, 23 Juli 2023 pun memiliki makna yang mendalam berkaitan dengan peringatan Hari Orang Tua, Kakek dan Nenek Sedunia ini.

Berikut renungan Injil Matius 13: 24-34 tentang menjadi bijaksana oleh Paulus Erwin Sasmito, Pr., Staf Seminari Tinggi St. Paulus, Kentungan, Yogyakarta dikutip dari Ekatolik.

Baca Juga: Renungan Minggu 18 Juni 2023 Katolik, Bacaan Injil Matius 9:36 - 10:8 Tentang Pekerja bagi Tuaian

Yesus dalam bacaan Injil hari ini pertama-tama menyampaikan perumpamaan tentang benih gandum dan lalang yang tumbuh bersama. Keduanya tidak mudah dibedakan, maka perlu hati-hati dalma mencabutnya.

Perumpamaan kedua berbicara tentang biji sesawi yang paling kecil, namun ketika tumbuh menjadi pohon yang besar, sehingga banyak burung yang bersarang di dahan-dahannya.

Perumpamaan ketiga berbicara tentang ragi yang dimasukkan ke dalam tepung terigu, sehingga mengembangkan adonan menjadi makanan yang siap untuk dinikmati.

Kepada orang banyak, Yesus menyampaikan perumpamaan-perumpamaan tersebut agar mereka mudah memahami dan mengalami kerajaan Allah. Kiranya hal yang sama diusahakan oleh pra orang tua kita.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik 16 Juni 2023 Lengkap Bacaan Injil Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

Dengan seluruh pemahamanan, pengetahuan dan keterampilan, mereka berusaha membekali kita dalam menjalani kehidupan ini. Dengan itu, mereka telah berjuang mengupayakan dan menghadirkan kebijaksanaan Allah.

Setidaknya ada tiga hal yang bisa menjadi bahan permenungan kita hari ini. Pertama, dalam kehidupan ini, kita tidak dapat menyangkal bahwa kebaikan dan kejahatan sering kali berdampingan dan tidak mudah dibedakan.

Perumpamaan tentang lalang dan gandum mengajak kita untuk belajar menjadi pribadi yang bijaksana, yakni pribadi yang dengan tenang mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk dalam kehidupan ini.

Kemampuan untuk melakukan diskresi perlu dilatih, agar akhirnya menjadi kebiasaan di tengah kehidupan zaman ini yang penuh dengan distraksi berupa aneka macam tawaran yang menggiurkan dan mudah mengaburkan nilai-nilai.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik 10 Juni 2023: Persembahan Hidup Lengkap Bacaan Injil Markus 12: 38 - 44

Kita berdoa semoga para orang tua, juga kakek dan nenek kita dianugerahi kebijaksanaan. Kita memohon rahmat kebijaksanaan itu bagi kita sendiri agar kita mampu memilih dan memperjuangkan yang baik dan benar dalam hidup ini.

Kedua, biji sesawi sebagai sesuatu yang kecil ketika tumbuh ternyata menjadi pohon yang besar yang penuh fungsi. Yesus ingin mengajak kita untuk tidak menganggap remeh hal-hal yang kecil.

Kita diajak untuk menghargai hal-hal kecil dan berani berproses dari hal-hal kecil. Jika kita setia dalam hal-hal kecil, Tuhan akan memberikan tanggung jawab dalam hal-hal besar.

Kembali kita mengingat orang tua, kakek dan nenek kita, mereka pastinya pernah menyampaikan dan menanamkan hal-hal kecil tentang keutamaan-keutamaan hidup kepada kita semua.

Baca Juga: Renungan Katolik 7 Juni 2023: Tuhan Adalah Allah yang Hidup, Bacaan Injil Markus 12: 18-27

Hal-hal kecil apakah itu? Manakah di antara hal-hal kecil itu yang ternyata tetap perlu dan penting sampai sekarang? Sopan santun, kerendahan hati, kerja keras, menghargai proses, dan lain-lain adalah benih-benih sesawi yang bsia tumbuh menjadi pohon kebijaksanaan dalam hidup kita jika kita setia merawatnya.

Ketiga, melalui perumpamaan tentang ragi yang mengembangkan adonan, Yesus mengajak kita agar hidup kita berbuah dan menjadi berkat bagi banyak orang. Buah-buah yang kita hasilkan hendaknya tidak hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri, tetapi harus juga bisa dinikmati oleh orang lain.

Ragi berguna bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk adonan roti, sehingga bisa menjadi makanan bagi banyak orang. Orang tua, kakek dan nenek kita telah memberikan hidup mereka untuk kita, keluarga kita dan banyak orang.
Maka semoga kita pun mampu menjadikan hidup ini berkat bagi banyak orang.

------------

Itulah renungan harian dari bacaan Injil Matius 113: 24-34 tentangtentang lalang di antara gandum dan biji sesawi.***

Editor: Sani Charonni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah