Apa Arti Malam Satu Suro Bagi Orang Jawa? Ini Mitos Malam 1 Suro dan Doa Sasi Awal Suro, Kenapa Identik Mistis

- 18 Juli 2023, 17:18 WIB
Arti malam satu suro bagi umat Islam, mitos malam 1 suro bagi orang Jawa, kenapa malam satu suro identik dengan mistis dan apakah malam satu suro berbahaya.
Arti malam satu suro bagi umat Islam, mitos malam 1 suro bagi orang Jawa, kenapa malam satu suro identik dengan mistis dan apakah malam satu suro berbahaya. /ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari arti malam satu suro bagi umat Islam, mitos malam 1 suro bagi orang Jawa, kenapa malam satu suro identik dengan mistis dan apakah malam satu suro berbahaya.

Ketahui apa arti malam satu suro bagi orang Jawa, simak mitos malam 1 suro dan doa sasi awal suro, kenapa identik dengan mistis?.

Satu Suro adalah awal bulan pertama Tahun Baru Jawa, yang dikenal sebagai bulan Suro dalam penanggalan Jawa. Malam 1 Suro sendiri merupakan perayaan yang penting bagi masyarakat Jawa.

Namun, apa sebenarnya arti Malam Satu Suro bagi orang Jawa? Mengapa malam ini diidentikkan dengan nuansa mistis? Artikel ini akan membahas makna Malam Satu Suro, mitos yang mengelilinginya, dan doa Sasi Awal Suro yang terkait.

Baca Juga: Doa Minum Susu Putih Malam 1 Muharram 1445 H NU Online, Tafa'ulan Amalan Sunnah saat Tahun Baru Islam 2023

Sejarah Malam Satu Suro bermula dari Sultan Agung, yang menyebut bulan Muharram dengan nama bulan Sura. Sultan Agung menggunakan sistem penanggalan Hijriah dalam kalender Jawa, yang dikenal sebagai penanggalan aboge.

Meskipun penanggalan ini kadang-kadang memiliki perbedaan satu hari lebih lama, tahunnya menggunakan angka tahun Jawa yang lebih muda 78 tahun daripada tahun Masehi.

Peringatan Malam Satu Suro tidak terlepas dari tradisi di keraton Jawa. Keraton sering mengadakan upacara dan ritual yang diwariskan secara turun temurun.

Keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta menganggap Malam Satu Suro sebagai malam yang suci dan bulan yang penuh rahmat.

Baca Juga: Waktu Baca Doa Awal Tahun Muharram 1445 H, Ini Tata Cara & Bacaan Doa saat Malam 1 Suro Akhir Tahun Baru Islam

Ketika Malam Satu Suro tiba, beberapa orang Jawa Islam percaya bahwa mendekatkan diri kepada Tuhan adalah cara untuk membersihkan diri dan melawan nafsu duniawi.

Oleh karena itu, tak jarang mereka melakukan upacara individu seperti tirakat, perenungan diri, atau lelaku. Selain itu, upacara juga bisa dilakukan secara kelompok, seperti kegiatan selamatan khusus yang berlangsung sepanjang satu minggu.

Malam Satu Suro merupakan momen yang dipenuhi dengan mitos dan legenda dalam tradisi Jawa. Setiap tahun, pada tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa, masyarakat Jawa merayakan malam ini dengan keyakinan dan khidmat.

Di balik perayaan ini, terdapat berbagai mitos dan kepercayaan yang memberikan nuansa magis dan misterius. Salah satu mitos yang populer adalah kepercayaan bahwa pada malam ini, dunia manusia dan dunia gaib berdekatan, dan energi spiritual yang kuat mengalir.

Baca Juga: Kapan Malam Satu Suro 2023, Jatuh pada Tanggal Berapa? Kenapa Dilarang Keluar? Ini Mitos Larangan 1 Suro

Salah satu cerita legendaris yang sering dikaitkan dengan Malam Satu Suro adalah kisah Nyi Roro Kidul, ratu laut yang konon memiliki kekuatan supranatural.

Konon, pada Malam Satu Suro, Nyi Roro Kidul keluar dari lautan untuk menjemput jiwa-jiwa yang telah mencapai puncak kesempurnaan spiritual. Legenda ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Jawa dan menjadi salah satu mitos yang paling terkenal.

Terdapat pula kepercayaan bahwa pada Malam Satu Suro, air bisa berubah menjadi darah atau air tawar menjadi asin. Mitos ini menambah nuansa misterius dalam perayaan Malam Satu Suro.

Beberapa orang juga mempercayai bahwa pada malam ini, pintu menuju dunia gaib terbuka, dan makhluk-makhluk gaib dapat berinteraksi dengan manusia.

Baca Juga: Amalan Malam 1 Muharram 1444 H Sesuai Sunnah NU, Ini Doa Malam 1 Suro & Niat Puasa Akhir Tahun Baru Islam 2022

Mitos Malam Satu Suro juga melibatkan tradisi "Padusan" atau mandi suci. Dipercaya bahwa mandi suci di mata air yang dianggap keramat pada malam ini memiliki kekuatan untuk membersihkan diri dari dosa dan membawa keberuntungan di tahun yang baru. Masyarakat Jawa melaksanakan tradisi ini dengan penuh keyakinan dan harapan.

Penting untuk dicatat bahwa mitos dan legenda tidak selalu harus dipahami secara harfiah, tetapi sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dihargai dan dijaga.

Meskipun ada berbagai interpretasi dan kepercayaan terkait dengan Malam Satu Suro, yang terpenting adalah menghormati perbedaan keyakinan dan menghargai nilai-nilai budaya yang ada.

Malam Satu Suro menawarkan kesempatan bagi kita untuk memahami mitos dan legenda yang kaya dalam tradisi Jawa. Melalui eksplorasi ini, kita dapat menghargai kekayaan warisan budaya kita sendiri, memperkuat hubungan spiritual, dan menjaga keberagaman dalam masyarakat. Dalam semangat penghormatan dan keberagaman, mari kita sambut Malam Satu Suro dengan rasa ingin tahu, apresiasi budaya, dan semangat kebersamaan.***

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah