Network
BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari daftar desa di Purworejo dan Kebumen yang dilalui Tol Cilacap Jogja, trase peta jalan terbaru, dan kapan Tol Jogja Cilacap dibangun.
Ketahui daftar desa di Purworejo dan Kebumen yang dilalui Tol Cilacap Jogja, kapan dibangun? Simak peta jalan untuk trase Tol Jogja Cilacap dibangun.
Jalan tol yang menghubungkan Cilacap dan Yogyakarta telah lama menjadi pembicaraan hangat dan sumber harapan bagi masyarakat Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagai suatu proyek yang ambisius, infrastruktur ini diharapkan tidak hanya melancarkan arus transportasi di antara dua titik penting ini, tetapi juga merangsang pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kedua wilayah tersebut.
Panjang total tol ini diproyeksikan mencapai 121,75 kilometer, dengan dua simpang dan empat interchange. Seluruh biaya pembangunan tol ini diestimasikan sebesar Rp 24,88 triliun.
Pendanaan proyek ini, terhitung mulai dari fase Final Business Case (FBC) dan transaksi proyek, diharapkan dapat disokong melalui pinjaman ESP-ADB dengan periode konsesi sepanjang 50 tahun.
Market Sounding yang dilaksanakan pada awal 2022 memberikan gambaran terbaru tentang perkembangan proyek ini, dengan nilai investasi diperkirakan sebesar Rp 38,47 triliun.
Awalnya, jadwal lelang proyek ini dijadwalkan pada kuartal ketiga tahun 2023, namun hingga saat ini belum ada kemajuan pasti.
Oleh karena itu, daftar desa yang akan terdampak oleh proyek ini masih belum bisa dipastikan sepenuhnya.
Berkaitan dengan pembangunan infrastruktur skala besar ini, penting untuk memahami dampak yang mungkin terjadi pada komunitas lokal.
Beberapa wilayah di Kabupaten Purworejo dan Kebumen, khususnya, berpotensi terkena dampak pembangunan jalan tol ini.
Di Purworejo, kecamatan yang berpotensi terkena dampak antara lain Ngombol, Butuh, Grabag, Kutoarjo, Bagelen, dan Purwodadi.
Sementara itu, di Kebumen, rencana trase tol mungkin akan melewati kecamatan seperti Rowokele, Buayan Tugu, Kuwarasan, Adimulyo, Karanganyar, Sruweng, Klirong, Buluspesantren, Kebumen, Kutowinangun, Ambal, dan Mirit.
Namun, perlu diingat bahwa daftar ini masih bersifat perkiraan dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan proyek dan revisi peta trase tol.
Tahapan konstruksi proyek ini rencananya akan dimulai pada 2024 dan akan dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama direncanakan mulai pada kuartal ketiga 2024 hingga kuartal kedua 2026.
Fase kedua akan berjalan dari kuartal ketiga 2026 hingga kuartal kedua 2028. Dan, fase terakhir akan dimulai pada kuartal ketiga 2027 dan diharapkan selesai pada kuartal kedua 2029.
Hingga saat ini, kompensasi atas lahan yang akan digunakan dalam pembangunan jalan tol masih belum ditetapkan.
Namun, jika mengacu pada proyek serupa sebelumnya, yakni pembangunan jalan tol Jogja-Solo, harga tanah per meter untuk pembebasan lahan berkisar antara Rp1,5 hingga 3 juta per meter.
Sejauh ini, jadwal pembangunan masih bersifat tentative dan dapat berubah seiring dengan penunjukan badan usaha yang akan bertanggung jawab atas proyek ini.
Kendati demikian, jalan tol Cilacap-Yogyakarta tetap memancarkan harapan positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seluruh kemajuan dalam proyek ini tentunya akan disambut dengan antusias oleh masyarakat dan semua pihak yang terlibat.***
