Contoh Khutbah Jumat Setelah Idul Adha Terbaru Lengkap dengan Doa: Meneladani Kiprah Nabi Ibrahim

- 30 Juni 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Jumat setelah Idul Adha terbaru lengkap dengan doa, tentang meneladani kiprah Nabi Ibrahim di bulan Dzulhijjah.
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Jumat setelah Idul Adha terbaru lengkap dengan doa, tentang meneladani kiprah Nabi Ibrahim di bulan Dzulhijjah. /Ririn Handayani/SEPUTARLAMPUNG

BERITA DIY - Berikut informasi contoh teks khutbah Jumat setelah Idul Adha terbaru lengkap dengan doa, tentang meneladani kiprah Nabi Ibrahim di bulan Dzulhijjah.

Teks khutbah Jumat setelah Idul Adha berikut bertema 'Bulan Dzulhijjah Momentum Meneladani Kiprah Nabi Ibrahim'.

Setelah sehari menyelesaikan Idul Adha, hari ini kembali umat muslim akan merayakan hari Jumat dengan sholat JUmat di siang hari.

Ketahui berikut ini contoh khutbah Jumat pilihan setelah Idul Adha di bulan Dzulhijjah tentang hikmah di bulan ini.

Baca Juga: ISI Teks Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Tentang Hari Arafah dan Idul Adha Menyentuh Hati Singkat: Download PDF

Materi khutbah Jumat berikut ini bisa menjadi pilihan atau referensi ketika menjadi khatib di hari Jumat.

Adapun berikut dikutip dari laman NU Jatim khutbah Jumat berjudul 'Bulan Dzulhijjah Momentum Meneladani Kiprah Nabi Ibrahim':

Khutbah I

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ فِي الْمَالِ حَقًّا لِلْفُقِيْرِ وَالمِسْكِيْنِ وَسَائِرِ اْلمُحْتَاجِيْنَ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ

اللّٰهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Terlebih dahulu mari kita bersyukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala atas taufiq, hidayah, inayah, dan riayah-Nya.

Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Penuh Hikmah Perintah Qurban di Hari Raya Idul Adha

Alhamdulillah kemarin kita sudah bisa menikmati hadirnya Idul Adha. Sedang di jauh sana saudara-saudara kita yang datang dari berbagai belahan bumi tengah melaksanakan rangkaian amaliah ibadah haji, baik rukun-rukun haji maupun amaliah haji yang diwajibkan dan yang disunahkan.

Selanjutnya mari berupaya meningkatkan takwa kepada Allah. Dalam arti menaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Sesungguhnya takwa itu pesan Allah kepada seluruh umat manusia sepanjang zaman, dari waktu ke waktu, umat berganti umat, kurun berganti kurun sejak manusia diciptakan. Karenanya, Allah mengutus para rasul sebagai contoh dan teladan ketakwaan dan kesalehan.

Allah juga memberi mereka kemaksuman, dan sifat shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Dan Allah turunkan kitab-kitab kepada mereka sebagai panduan hidup dan kehidupan umatnya yang bertakwa.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha 2023 Singkat Padat dan Mengharukan Tentang Keutamaan Kurban bagi Orang Beriman - PDF

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menerangkan bahwa Allah menurunkan 313 rasul dan 124 ribu nabi. Di antara para rasul yang dijadikan teladan adalah Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam.

Dalam memeriahkan Idul Adha ini sangat penting kita ingat, kita sebut, dan kita renungkan kembali kisah Nabi Ibrahim kemudian kita teladani.

Selain sebagai nabi pilihan yang mendapat gelar khalilullah atau kekasih Allah, Nabi Ibrahim juga disebut abul anbiya yakni bapak dari para nabi karena nabi-nabi sesudah beliau adalah dari keturunan nabi-nabi dari Bani Israil yakni Nabi Ishaq, Ya`qub, Yusuf, Syuaib, Harun, Musa, sampai Nabi Isa 'alaihissalam.

Dan demikian juga junjungan nabi kita Muhammad bin Abdullah, bin Abdil Muthalib, bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab, bin Murroh bin Ka`ab, bin Luay, bin Ghalib, bin Fihir, (Fihri dilaqobi Quroisy) bin Malik bin Nadlor, bin Kinanah bin Khuzaimah, bin Mudrikah bin Ilyas, bin Mudlor bin Nizar bin Ma'ad bin `Adnan bin Nabi Ismail bin Ibrahim AS.

Nabi Ibrahim AS oleh Yahudi diklaim sebagai Yahudi, oleh kaum Nasrani diklaim sebagai pengikut Nasrani, dan kaum musyrikin mengklaim bahwa mereka mengikuti millah Ibrahim. Untuk menolak anggapan mereka Allah turunkan ayat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Artinya: Ibrahim bukanlah Yahudi dan bukanlah Nasrani akan tetapi dia adalah yang bersih dan muslim dan dia bukan orang yang menyekutukan Allah. (QS Ali Imran: 67).

Bahkan Allah sendiri memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar beliau senantiasa mengenang jasa-jasa Nabi Ibrahim AS.

Agar kita semua sebagai umat Muhammad tidak pernah melupakan keteladanan dan jasa Nabi Ibrahim AS dalam berbagai hal di antaranya:

Pertama, keteladanan dan keberaniannya. Ketika ingin mereformasi mengubah masyarakatnya dan penguasanya dari penyembahan kepada materi, benda dan berhala-berhala kepada mengesakan Allah SWT kalimat tauhid atau kalimatul ikhlas laa ilaaha illallah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.

Terlebih dahulu Ibrahim AS menyampaikannya kepada ayahnya, dengan bahasa yang santun beliau sampaikan pemahaman. Sebagaimana telah dikisahkan dalam Al-Quran sebagai berikut:

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لا يَسْمَعُ وَلا يُبْصِرُ وَلا يُغْنِي عَنكَ شَيْئًا يَا أَبَتِ إِنِّي قَدْ جَاءَنِي مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِي أَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّا يَا أَبَتِ لا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَنِ عَصِيًّا يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَن يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِّنَ الرَّحْمَن فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا قَالَ أَرَاغِبٌ أَنتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبْرَاهِيمُ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا قَالَ سَلامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا

Artinya: "Dan ingatlah dalam kitab Ibrahim sesungguhnya dia adalah orang yang benar lagi seorang nabi, ingatlah ketika ia berkata kepada ayahnya: Wahai ayahku kenapa engkau menyembah apa-apa yang tidak bisa mendengar dan tidak bisa melihat? Wahai ayahku, sesungguhnya telah sampai kepadaku wahyu, apa-apa yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku aku tunjukkan jalan yang lurus."

"Wahai ayahku janganlah engkau menyembah setan, sesungguhnya setan itu bermaksiat kepada Allah. Wahai ayahku, sesungguhnya aku takut azab Allah akan menimpamu sehingga setan menjadi temanmu."

"Lalu ayah Ibrahim berkata kepada Ibrahim: Hai Ibrahim, apakah engkau membenci tuhan- tuhanku? Sungguh jika engkau tidak berhenti membenci tuhan-tuhanku sungguh aku akan merajammu dan pergilah segera dariku."

"Ibrahim berkata: Semoga engkau selamat dan aku akan mendoakan untukmu agar Allah Tuhanku mengampunimu, sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. (QS Maryam 41-47).

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat NU di Bulan Dzulhijjah Edisi Jelang Idul Adha 2023 Terbaru Penuh Hikmah

Jamaah Jumat yang Berbahagia

Kedua, ketaatanya menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih Ismail AS, putra tercinta yang didamba-dambakan dalam doanya: Robbi hab lii minasshalihin. Ketaatan Ibrahim itu diabadikan oleh Allah dalam al-Qur'an sebagai berikut:

فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ *وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ *قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ *إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاء الْمُبِينُ *وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الآخرين سَلاَمٌ على إِبْرَاهِيمَ كَذَلِكَ نَجْزِي المحسنين


Artinya: "Wahai Ibrahim, engkau telah membenarkan perintahKu melalui mimpimu. Sesungguhnya dengan demikian akan membalas orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini adalah ujian yang nyata dan Kami tebus Ismail dengan sembelihan hewan kurban yang besar."

"Dan Kami jadikan teladan untuk orang-orang yang sesudahnya. Keselamatan untuk Nabi Ibrahim, demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat baik. (QS As-shafat 103-110).

Hadirin yang Mulia

Ketiga, keteladanan Ibrahim AS ketika diperintah Allah agar merekonstruksi kembali Ka'bah baitullah yang pertama dibangun di muka bumi. Nabi Ibrahim bersama Ismail membangun kembali Ka'bah sesuai dengan petunjuk Allah.

Dan sesudah selesai membangun, Allah perintahkan Ibrahim agar memanggil umat manusia untuk berhaji.

Hingga kini ibadah haji merupakan sebuah muktamar internasional yang mempertemukan umat muslim sejagad raya dari berbagai ras, suku dan bangsa dengan beragam macam bahasa.

Ibrahim tidak hanya membangun Ka'bah, tetapi juga memperkokoh konsep tata kota dan tata niaga di Makkah dengan disertai doa.

Sehingga negeri yang yang tandus, kering dan tidak ada tanaman menjadi negeri yang aman, penduduknya terdiri dari orang-orang yang beriman bertakwa mendirikan shalat dan dijauhkan dari penghambaan terhadap berhala-berhala.

Selain itu Makkah menjadi negeri yang yang menarik mempesona banyak dikunjungi manusia. Bahkan Makkah menjadi negeri yang penduduknya diberi kecukupan rezeki dari buah-buahan walaupun bumi Makkah sangatlah tandus dan kering.

رَبِّ اجْعَلْ هذا بَلَداً ءامِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَراتِ مَنْ ءامَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ

Artinya: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.

Demikianlah kita sebagai muslim harus meneladani kemuliaan Nabi Ibrahim AS yang selalu taat kepada-Nya dan sabar atas berbagai cobaan.

اللهم ربنا اصرف عنا عذاب جهنم إن عذابها كان غراما, إنها سائت مستقرومقاما, ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما, بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Tentang Idul Adha: Keistimewaan Hari Arafah dan Berqurban

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ

وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

Demikian informasi contoh teks khutbah Jumat setelah Idul Adha terbaru lengkap dengan doa, tentang meneladani kiprah Nabi Ibrahim di bulan Dzulhijjah.***

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x