Proyek ini akan memiliki panjang 176,99 KM, dan dilengkapi dengan dua junction dan tiga interchange. Secara total, biaya yang akan dikeluarkan mencapai Rp 45,71 triliun, termasuk konstruksi yang diperkirakan sebesar Rp. 28.81 triliun.
Proyek ini juga akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Demak, sehingga menjadi bagian dari rute jalan tol Trans Jawa.
Pembangunan ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan pembangunan di bagian utara ke timur Jawa, dan meningkatkan kapasitas ekonomi wilayah yang terdampak, termasuk kabupaten yang dilewati.
Pembangunan jalan tol ini juga diproyeksikan untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah dan peningkatan infrastruktur, salah satunya adalah pembangunan Wisma Haji yang memiliki luas sekitar 10 Ha.
Saat ini, pembangunan jalan tol seksi 1 dan 2 ruas Semarang Demak sedang berlangsung dengan progres pembangunan yang telah mencapai sekitar 70 persen untuk seksi 1, dan seksi 2 yang masih dalam proses penyelesaian pembebasan lahan.
Jalan Tol Demak-Tuban rencananya akan melewati 18 desa di Kecamatan Demak, Wonosalam, Gajah dan Karanganyar.
Daerah-daerah ini merupakan bagian dari Kabupaten Demak, yang menjadi titik utama dalam proyek ini. Desa yang terdampak ini mencakup Desa Cangkring Rembang, Desa Karanganyar, Desa Ketanjung, Desa Ngemplik Wetan, Desa Undaan Lor, dan Desa Wonorejo di Kecamatan Karanganyar.