Network
Khusus di Kabupaten Tulungagung, proyek ini direncanakan melewati tujuh kecamatan yang melibatkan 43 desa. Kecamatan-kecamatan yang direncanakan meliputi Rejotangan, Ngunut, Sumbergempol, Kedungwaru, Tulungagung (Kota), Boyolangu dan Gondang.
Pada tahun 2022, Konsultan Studi Kelayakan Tol Agungblijen, Redit, mengungkapkan kepada Antara bahwa proyek ini paling cepat direalisasikan pada 2023.
"Masih panjang prosesnya, paling cepat tahun 2023," kata Redit. Selanjutnya, rangkaian sosialisasi dan konsultasi publik masih akan dilakukan guna menyerap aspirasi masyarakat dan pemangku kepentingan di setiap daerah yang dilalui jalan tol ini.
Sejalan dengan sosialisasi dan konsultasi publik, proses pembangunan akan dilanjutkan dengan penentuan titik pintu masuk/pintu keluar Tol Agungblijen di Kota Tulungagung.
Tim land acquisition and resettlement action plan, atau tim rencana aksi pembebasan lahan dan pemukiman kembali, akan menentukan batas dari jalan tol tersebut dan membuat draf analisis dampak lingkungan (amdal).
Jalan Tol Agungblijen diproyeksikan memiliki panjang total 99,91 kilometer. Dari panjang total itu, 33 kilometer adalah ruas jalan tol yang melewati Kabupaten Tulungagung, melintasi 43 desa di tujuh kecamatan.
Dalam hal pembiayaan, anggaran pembangunan Tol Agungblijen berasal dari Asian Development Bank (ADB). Besaran anggaran akan diketahui setelah dilakukan penilaian oleh tim keuangan.
