Sejarah Lebaran Ketupat, Makna Kupatan Lepet Janur di Tradisi Jawa

- 28 April 2023, 12:38 WIB
Simak sejarah lebaran ketupat, makna kupatan Lepet janur di tradisi Jawa setelah Hari Raya Idul Fitri dan cara membuat kupat.
Simak sejarah lebaran ketupat, makna kupatan Lepet janur di tradisi Jawa setelah Hari Raya Idul Fitri dan cara membuat kupat. /Tangkap layar YouTube.com/Dunia Tanaman

BERITA DIY - Yuk mengenal sejarah lebaran ketupat, makna kupatan Lepet janur di tradisi Jawa setelah Hari Raya Idul Fitri dan cara membuat kupat sayur sederhana.

Tujuh hari setelah Idul Fitri, biasanya diadakan lebaran ketupat atau hari raya kupat tepat pada 8 Syawal tahun hijriah.

Tradisi kupatan ramai hidangan makanan dengan khas yakni ketupat, lepet hingga lontong yang berbahan dasar beras dan ketan yang dibungkus janur atau daun kelapa muda.

 

Bentuk ketupat dikenal dengan ciri segiempat, sementara lepet dan lontong lonjong memanjang dengan ikatan tali atau hanya ditusuk lidi di kedua ujungnya.

Baca Juga: Resep Rendang Ayam: Menu Lebaran Idul Fitri 2023 yang Mudah dan Enak Cocok Jadi Lauk Pendamping Ketupat

Bahan dasar ketupat adalah nasi, sementara lepet berbahan ketan dengan parutan kelapa yang terkadang ada campuran kacang di dalamnya.

Kedua makanan khas lebaran ketupat ini cara membuatnya membutuhkan waktu empat hingga lima jam ini punya makna filosofis.

Pertama, janur sebagai bungkus ketupat dan lepet artinya adalah 'Nur' atau cahaya sejati dalam bahasa Indonesia.

 

Kemudian, bentuk prisma atau segiempat ketupat melambangkan hati manusia. Sehingga ketupat janur bermakna hati yang bercahaya.

Baca Juga: 15 Link Download Gambar Ketupat PNG, Cocok Jadi Hiasan Poster dan Kartu Ucapan Selamat Idul Fitri 2023

Saat ketupat diisi beras, yang setelah dikukus berwarna putih menjadi arti hati yang bercahaya putih bersih dalam lebaran Idul Fitri.

Dalam bahasa Jawa, ketupat adalah kependekan dari 'ngaku lepat' yang artinya mengaku salah. Sementara lepet singkatan dari 'silep ingkang rapet' yang berarti kubur dengan rapat.

Dengan makna berbahasa Jawa tersebut, lebaran ketupat dengan menampilkan kupat dan lepet memiliki makna tersirat sebagai simbol dari pengakuan dosa.

 

Adanya dua makanan kupat dan lepet khas lebaran di Indonesia khususnya Jawa memang tidak diajarkan di zaman nabi. Namun, dua panganan ini menjadi simbol dakwah para wali penyebar agama Islam di pulau Jawa.

Baca Juga: Cara Membuat Ketupat, Menu Makanan Lebaran Idul Fitri 2023 yang Pulen dan Wangi Disajikan untuk Keluarga

Bagaimana sejarah lebaran ketupat di Indonesia?

Berdasar buku 'Malay Annual' karya Hermanus Johannes de Graaf, sejarah lebaran ketupat di Indonesia diawali sejak era Kerajaan Demak abad ke 15 di Jawa.

Berdasar hasil penelitian ahli sejarah asal Belanda tersebut, panganan ketupat menjadi bagian dari penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga dari segi budaya dan pangan.

Dalam ungkapan Sunan Kalijaga menyerap budaya Jawa, artinya ketupat adalah ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).

 

Laku ngaku lepat menggambarkan umat Islam yang mau mengakui kesalahan dan saling memaafkan. Sementara arti laku papat adalah empat tindakan yang perlu dilakukan umat muslim: luberan (melimpah), leburan (melebur dosa), lebaran (pintu ampunan terbuka lebar), dan laburan (menyucikan diri).

Baca Juga: Sejarah, Filosofi, dan Cara Memasak Ketupat Anti Gagal dan Tahan Lama untuk Lebaran Ketupat Idul Fitri 2022

Begini cara membuat ketupat secara sederhana

Siapkan bahan-bahan membuat ketupat antara lain:

- Janur ketupat siap pakai

- Beras secukupnya

- Air

Berikut langkah-langkah membuat ketupat:

- Ambil beras secukupnya, lalu cuci hingga bersih. Tiriskan.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Ketupat untuk Hari ke 7 Lebaran Idul Fitri 2022 yang Mudah, Padat, dan Wangi

- Siapkan janur sebagai kulit ketupat yang sudah terbentuk, lalu masukkan beras sebanyak setengah bagian dari kulit ketupat.

- Setelah terisi, ikat ketupat dengan rapat agar tidak bocor ketika direbus nanti.

- Panaskan air dalam panci, rebus ketupat selama 15 menit.

 

- Setelah 15 menit, matikan kompor dan diamkan ketupat dalam panci yang masih tertutup selama 30 menit.

- Selanjutnya, panaskan kembali ketupat selama 15 menit dengan api besar.

- Setelah 15 menit, angkat ketupat, tunggu hingga dingin dan memadat.

- Ketupat siap disajikan bersama dengan berbagai hidangan khas lebaran Idul Fitri.

Baca Juga: Mengenal Makna dan Berbagai Bentuk Ketupat Khas Indonesia yang Selalu Ada Saat Hari Raya Idul Fitri

Demikian pengetahuan mengenal sejarah lebaran ketupat, makna kupatan Lepet janur di tradisi Jawa setelah Hari Raya Idul Fitri dan cara membuat kupat sayur sederhana.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x