Diketahui kewajiban menjalankan sholat Jumat terdapat pada Al Quran Surat Al Jumu’ah ayat 9. Berikut bunyi ayat tersebut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Latin: Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā nūdiya liṣ-ṣalāti miy yaumil-jumu‘ati fas‘au ilā żikrillāhi wa żarul-bai‘(a), żālikum khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).
Baca Juga: Apakah Jam 5.30 Masih Bisa Sholat Subuh? Ini Batas Waktunya Resmi Menurut Kemenag
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan salat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Berdasarkan pada Surat Al Jumu’ah ayat 9 di atas, maka seorang yang sedang bekerja atau melakukan aktivitas, dianjurkan untuk meninggalkan terlebih dahulu dan segera ke masjid menjalankan sholat Jumat.
Namun terdapat beberapa golongan yang tidak diwajibkan untuk menjalankan sholat Jumat. Golongan tersebut disebutkan pada HR. Abu Daud dan Al Hakim, hadis shahih yang dilansir dari kalteng.kemenag.go.id.
Berikut bunyi hadis tersebut: