BERITA DIY - Belakangan banyak dicari tahu bagaimana alur pelaporan dan pelacakan KIPI yang mudah. Kemudian, banyak yang tanya apa itu KIPI dan apa efek samping yang ditimbulkan.
KIPI merupakan singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Perihal ini, laman resmi Kemkes.go.id telah menjelaskan dengan tuntas.
Mengutip laman Kemkes.go.id tersebut pada Selasa, 25 April 2023, KIPI merupakan efek samping yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi setelah menerima vaksinasi.
Adapun efek samping tersebut dapat berkisar dari ringan hingga berat, dan dapat terjadi pada siapa saja yang menerima vaksinasi.
Baca Juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin di SatuSehat Mobile Pengganti PeduliLindungi dan Langkah Update Aplikasi
KIPI dapat terjadi karena reaksi tubuh terhadap bahan-bahan yang terdapat dalam vaksin, atau bisa juga disebabkan oleh teknik pemberian vaksin yang tidak tepat.
Sebagai informasi, vaksinasi sendiri merupakan salah satu cara paling efektif dalam pencegahan penyakit menular.
Namun, seperti halnya obat-obatan, vaksinasi juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian kecil orang yang menerimanya.
Efek samping itulah yang kemudian disebut sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
KIPI dapat terjadi pada semua jenis vaksin, baik yang digunakan dalam program imunisasi wajib maupun yang diberikan secara sukarela.
Beberapa contoh KIPI yang mungkin terjadi setelah vaksinasi antara lain:
1. Demam
2. Diare
3. Ruam kulit
4. Nyeri kepala
5. Kemerahan atau pembengkakan di tempat suntikan
6. Nyeri di tempat suntikan
7. Mual dan muntah
8. Sesak napas
9. Kejang
10. Reaksi alergi berat seperti syok anafilaksis (sangat jarang terjadi)
Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Tangerang Bulan Desember 2022: Lokasi, Jenis Vaksin, dan Cara Pendaftaran
Sementara itu, efek samping dari vaksinasi pada umumnya ringan dan bersifat sementara.
Namun, pada kasus yang sangat jarang, KIPI dapat menjadi lebih serius dan memerlukan perawatan medis yang intensif.
Untuk mengatasi KIPI, pihak yang berwenang dalam program imunisasi harus melakukan tindakan seperti pemantauan dan pengobatan yang sesuai.
Selain itu, perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat dan risiko vaksinasi, serta pentingnya mengenali KIPI dan melaporkannya pada pihak yang berwenang.
Baca Juga: RESMI! Vaksin Booster Kedua Lansia Mulai Diberikan, Ketahui Syarat, Jenis Vaksin dan Dosis Suntikan
Masih dari laman Kemkes.go.id, disebutkan bahwa masyarakat bisa melaporkan dan melakukan pelacakan KIPI tersebut.
Adapun alur pelaporan dan pelacakan KIPI ialah sebagai berikut:
1. Penemuan laporan
Penemuan ini bisa berasal dari informasi yang diberikan masyarakat atau petugas kesehatan di lapangan.
2. Dilakukan pengobatan
Pada tahap ini, pihak tenaga kesehatan bisa langsung mengambil tindakan pengobatan hingga perawatan jika diperlukan.
3. Pelaporan, pelacakan, dan investigasi
Adapun alur dari tahap ketiga ini bisa dilakukan dengan:
- Konfirmasi: positif atau negatif
- Identifikasi: kasus, vaksin, petugas, tata laksana, sikap masyarakat
- Penentuan tunggal atau berkelompok
- Mencari tahu apakah ada kasus lain yang serupa
Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster di Jakarta Bulan Oktober 2022, Cek Lokasi di Mana dan Tanggal Berapa
4. Dilakukan analisa sementara
Analisa ini dilakukan guna mengetahui penyebab dan melakukan klasifikasi KIPI untuk melengkapi seluruh proses investigasi.
Proses ini dilakukan oleh Pokja KIPI di wilayah Kabupaten/Kota.
5. Tindak lanjut
Pada tahap ini, dilakukan pengobatan, komunikasi, dan perbaikan mutu pelayanan. Bisa dilakukan di Puskesmas atau Rumah Sakit.
6. Melakukan olah data
Tahapan ini dilakukan oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, KomDa PP-KIPI, KomNas PP-KIPI, atau Subdit Imunisasi BPOM.
Proses ini dilakukan untuk memetakan etimologi lapangan dan kausalitas dari setiap kasus.
Perlu dicatat, jika masyarakat merasa telah mengalami atau melihat kejadian KIPI, segera laporkan ke faskes terdekat.
Baca Juga: Lupa Tanggal Vaksin Pertama dan Kedua, Ini Cara Mengetahui Tanggal Vaksin Mudah Lewat HP
Nantinya faskes tersebut (Puskesmas atau Rumah Sakit) akan melaporkan ke Dinas Kesehatan setempat yang kemudian diteruskan ke Pokja KIPI daerah.
Demikian informasi mengenai alur pelaporan dan pelacakan KIPI serta informasi apa itu KIPI dan apa saja efek sampingnya.***