Network
BERITA DIY - Berikut merupakan alasan atau penyebab cuaca panas di Indonesia berdasarkan BMKG lengkap dengan penjelasan akan berlangsung sampai kapan nantinya.
Belakangan masyarakat di berbagai kota di Indonesia mengeluhkan adanya cuaca panas yang terjadi dan dirasakan.
Seperti yang terjadi di Yogyakarta suhu panas juga dirasakan dengan temperatur berdasarkan penelusuran mencapai 34 derajat celcius.
Dengan suhu panas yang dirasakan di berbagai daerah di Indonesia tersebut masyarakat pun banyak yang beranggapan apakah ada hubungannya dengan Heatwave.
Lebih lanjut mengenai Heatwave sendiri dapat diketahui merupakan gelombang suhu panas yang terjadi.
Berdasarkan pada data dari BMKG diketahui gelombang panas aatau Heatwave sendiri memang dirasakan di berbagai negara di Asia.
Sejumlah negara di Asia yang merasakan adanya gelombang panas Heatwave tersebut tercatat terjadi di Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, hingga pada Laos.
Gelombang panas yang terjadi di sejumlah negara Asia tersebut terhitung mencapai suhu maksimal yaitu 40 derajat celcius.
Sedangkan mengenai cuaca panas yang terjadi di Indonesia, pihak BMKG menyatakan bahwa hal ini terjadi bukan karena adanya gelombang panas seperti yang dialami negara-negara lain.
Pasalnya penyebab dari suhu panas yang terjadi di Indonesia terjadi karena adanya gerak semu matahari dan merupakan siklus yang memang terjadi pada setiap tahunnya.
Disebutkan melalui rilis resmi dari BMKG, bahwa kondisi cuaca panas di Indonesia dalam skala harian juga sudah mulai mengalami tren penurunan.
Kisaran suhu maksimum yang terjadi di Indonesia berdasarkan pemantauan BMKG yaitu berkisar pada 34 hingga 36 derajat celcius.
Baca Juga: Info BMKG Gempa Hari Ini: Tuban Magnitudo 6,6 Terasa hingga Jogja, Kebumen, Cilacap, dan Bali
Dengan demikian, pihak BMKG menghimbau agar masyarakat tidak panik karena suhu yang terjadi di Indonesia tidak berkaitan dengan gelombang panas yang terjadi di negara Asia.
Demikianlah informasi mengenai penyebab suhu panas di Indonesia berdasarkan pada rilis dari BMKG.***
