Apakah seimbang atau minimal sejajar dengan waktu yang kita luangkan untuk mengakses informasi dari Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Menciptakan kita?
Dalam sehari, berapa jam kita membuka HP, dan berapa jam kita membuka Al-Qur’an?
Jika informasi-informasi tidak penting, atau bahkan informasi buruk saja yang selalu kita akses sepanjang hari, tidak heran bila kita kian menjauh dari agama.
Sebab, sikap yang kita ambil, teladan yang kita tiru, tidak bersumber dari Al-Qur’an.
Bagaimana orang akan mendapatkan keberkahan Al-Qur’an jika mengakses Al-Qur’an saja jarang-jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali? Apakah artis-artis yang selalu kita ikuti kabar aktivitasnya di dunia ini, kelak saat dia mati, akan peduli dengan kita?
Apabila jawabannya adalah “tidak”, maka selayaknya kita mengakses informasi yang kelak memberikan syafaatnya kepada kita di hari kiamat, yaitu Al-Qur’anul Karim.
Abu Umamah al-Bahili menceritakan, ia pernah mendengar dari Rasulullah ﷺ bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Artinya: “Bacalah kalian Al-Qur’an. Sesungguhnya besok pada hari kiamat, ia akan menjadi pemberi syafa’at (penolong) bagi pembacanya. (HR Muslim)