Puncak kegiatan dilaksanakan pada tiap tanggal 5 April. Masyarakat Tionghoa yang merantau biasanya akan pulang kampung.
Mereka akan bertemu keluarga, kemudian akan melakukan ziarah dan sembahyang kubur leluhur saat perayaan Ceng Beng.
Baca Juga: Cap Go Meh Itu Apa? Berikut Penjelasan Sejarah dan Fakta Menarik Tradisi Tionghoa
Sembahyang kubur leluhur dalam perayaan Ceng Beng ini biasa dilakukan sekitar 60 menit. Setiap orang akan ziarah kubur orang tua, sanak keluarga dan leluhurnya.
Mereka akan membawa aneka buah-buahan (samkuo), ayam atau babi (sam sang), arak, aneka kue dan makanan vegetarian (cai choi), uang kertas (kim cin) ditaruh di makam.
Kemudian membakar garu (hio). Setelah itu digelar ritual dan doa untuk para orang tua dan leluhur di pemakaman.
Adapun makanan, setelah disembahyangkan, biasanya akan dibawa pulang karena dianggap membawa berkah bagi keluarga, mengutip Antara.
Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Tarian Barongsai, Kebudayaan Tionghoa yang Khas di Perayaan Imlek