Bacaan Dzikir Pagi Petang Sesuai Sunnah Dibaca Setelah Sholat untuk Keselamatan Hidup dan Keutamaan Membaca

- 9 Maret 2023, 15:47 WIB
Ilustrasi. Ini bacaan dzikir pagi petang sesuai sunnah dibaca setelah sholat untuk keselamatan hidup dan keutamaan membacanya.
Ilustrasi. Ini bacaan dzikir pagi petang sesuai sunnah dibaca setelah sholat untuk keselamatan hidup dan keutamaan membacanya. /PIXABAY/mucahityildiz

2. Al Baqarah ayat 1-5.

Arab latin: Alif Laam Miim, Dza likal kitaabu laaroi bafiihi hudal lilmuttaqiin - Al ladziina yu'minuna bil ghoibi wa yuqiimunassholaata wa mimma rozaqnaahum yum fiquun - Walladziina yu' minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila ming qoblika wa bil aakhiroti hum yuu qinuun - Ulaa ika 'ala hudam mir robbihim wa ulaa ika humul muflihuun.

Artinya: Alif Laam Miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Al-Baqarah: 1-5).

3. Ayat Kursi (Al Baqarah ayat 255-257)

 

Arab latin: (255) Alloohu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuumu laa ta'khuzuhuu sinatuw walaa naumun lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardhi man dzalladzii yasyfa'u 'indahu illa bi idznihi ya'lamu maa ba ina aidiihim wa maa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai-in min 'ilmihi illaa bi maa syaa -a wasi'a kursiyyuhus-samawaati wal ardhi wa laa yauuduhu hi fzuhuma wahuwal 'ali yyul 'azhiim. (256) La ikroha fid-diini qot tabayyanar-rusydu minal ghoyyi famay yakfur bith-thooghuuti wa yu' minu billahi faqo dis tamsaka bil 'urwatil wutsqoo lan fishooma laha wallohu samii'un aliim. (257) Allohu waliyyul ladziina aamanuu yukhrijuhum minazh-zhulumaati ilan-n uuri walladziina kafaruu awliyaa-u humuth-thooghutu yukhri-juunahum minan-nuuri ilazh-zhulumaati ulaa-ika ash-haabun-naarihum fiihaa khooliduun.

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang be rhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Tidak ada paksaan untuk (memas uki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaithan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya". (Al-Baqarah: 255-257).

4. Surat Al Baqarah 284-285

Arab latin: Lillahi maa fis-samawaati wa maa fil ardhi wa in tubduu ma fii anfusikum aw tukhfuuhu yuhaasibkum bi hillaahu fayaghfiru limay-yasyaa-u wa yu'adzibu may-yasyaa-u wallohu 'alaa kulli syai-in qodiir. Aamanar rosuulu bima unzila ilaihi mir-robbihi wal mu'minuuna kullu n aamana billahi wa malaaikatihi wa kutubihi wa rusulihi laa nufarriqu baina ahadim-mir-rusulihi waqoluu sami'na wa atho'naa ghufronaka robbana wa ilaikal-mashiiru. Laa yukallifullohu nafsan illa wus'ahaa lahaa maa kasaba t wa 'alaiha maktasabat, robbana laa tuaakhidznaa in nasiina aw akhtho'naa, robbana walaa tahmil 'alainaa ishron kama hamaltahu 'alal-ladziina min qobl inaa, robbana wa laa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi wa'fu 'annaa waghfirlanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa 'alal-qoumil-kaafiriin.

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x