TEKS Khutbah Jumat PDF Terbaru Paling Bagus Singkat 1 Lembar Tentang Menata Niat Menyambut Bulan Ramadhan 2023

- 2 Maret 2023, 18:45 WIB
Ilustrasi - Isi teks khutbah Jumat NU PDF terbaru paling bagus singkat 1 lembar tentang menata niat menyambut bulan Ramadhan 2023 lengkap dengan doanya.
Ilustrasi - Isi teks khutbah Jumat NU PDF terbaru paling bagus singkat 1 lembar tentang menata niat menyambut bulan Ramadhan 2023 lengkap dengan doanya. /UNSPLASH/Raka Dwi Wicaksana

Mendaki adalah usaha menuju yang lebih tinggi yang harus dilalui dengan susah dan payah. Kepayahan itu akan terasa ketika kita memilih berpuasa di bulan Sya'ban sebagai bentuk pendakian menuju puncak, persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.

Maasyiral Mukminin Rahimakumullah

Pendakian menuju puncak di bulan Sya'ban ini juga dapat dilakukan dengan cara banyak beristigfar dan meminta ampun atas segala dosa yang telah kita lakukan di bulan-bulan sebelumnya. Baik dosa yang kasat mata maupun dosa yang adanya di dalam hati dan tidak kasat mata. Dan justru dosa terakhir inilah yang terkadang lebih menumpuk dibandingkan dosa kelakukan.

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat NU Singkat 1 Lembar Terbaru Paling Bagus Menyentuh Hati Tentang Bulan Sya'ban PDF

Ujub, riya atau pamer agar dilihat orang lain, sum'ah yakni pamer agar didengar orang lain, takabur, dan lain sebagainya sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 78:

وَاللهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Bukankah ayat tersebut seolah mewajibkan manusia agar selalu insaf dan sadar bahwa berbagai anugerah kita di dunia ini—jabatan, kekuatan, kekayaan, kegagahan, kepandaian dan semuanya—adalah pemberian Allah subhanahu wata’ala, dan manusia pada awalnya tidak mengerti suatu apa pun.

Karenanya, jika sampai terbersit dalam hati kita sebagai manusia akan kepemilikan dan keakuan, sadarlah bahwa itu adalah kesombongan dan ketakaburan. Apalagi kalau perasaan itu disertai dengan kesengajaan menafikan Allah SWT, maka segeralah bertobat. Allah mengancam orang-orang seperti ini dalam surat Thaha ayat 124:

Baca Juga: Amalan Doa Jumat Terakhir Bulan Rajab yang Dibaca Antara Dua Khutbah: Keutamaannya Bisa Memperbanyak Rezeki

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

Artinya: Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.

Dengan demikian, maasyiral muslimin, wajiblah setiap manusia itu selalu bersujud dan berbakti kepada Allah SWT setiap saat dan setiap waktu. Semakin berpangkat, semakin pandai, semakin kaya, semakin berada, maka sujudnya harus semakin dalam dan penuh makna.

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah

Sumber: NU Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x