Baca Juga: Apa Itu Stockholm Syndrome yang Diduga Dialami Lesti Kejora Penyebab Cabut Laporan KDRT Rizky Billar
Kecemasan atau depresi bisa menjadi faktor Stiff Person Syndrome mulai memunculkan gejalanya.
Berikut gejala Stiff Person Syndrome yang menyebabkan kekakuan otot kejang:
- Kekakuan ekstremitas
- Otot kaku di batang tubuh
- Masalah postur dari otot punggung yang kaku (ini dapat menyebabkan Anda membungkuk)
- Kejang otot yang menyakitkan
- Kesulitan berjalan
- Masalah sensorik, seperti kepekaan terhadap cahaya, kebisingan, dan suara
- Keringat berlebih (hiperhidrosis)
Adapun untuk penyebab dari Stiff Person Syndrome tidak diketahui secara pasti bisa saja merupakan faktor genetik atau lainnya.
Stiff Person Syndrome biasanya terjadi pada orang dewasa antara usia 30 dan 60 tahun, juga dua kali lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Tidak ada obat untuk Stiff Person Syndrome. Namun, perawatan tersedia untuk membantu Anda mengelola gejala.
Kejang dan kekakuan otot dapat diobati dengan satu atau lebih obat berikut:
- Baclofen , pelemas otot.
- Benzodiazepin , seperti diazepam (Valium) atau clonazepam (Klonopin). Obat-obatan ini mengendurkan otot Anda dan membantu mengatasi kecemasan. Dosis tinggi obat ini sering digunakan untuk mengobati kejang otot.
- Gabapentin adalah jenis obat yang digunakan untuk nyeri saraf dan kejang.
- Relaksasi otot.
- Obat nyeri.
- Tiagabine adalah obat anti kejang.