Network
Gangguan ginjal akut merujuk pada kondisi ginjal anak mengalami kerusakan fungsi secara mendadak. Penyebabnya adalah penyumbatan sistem penyaringan ginjal oleh sel darah merah yang hancur, trauma luka bakar, dehidrasi, pendarahan, cedera atau operasi.
Baca Juga: Apa itu Tes HBsAg? Gejala Penyakit Hepatitis B Positif dan Cara Pencegahan Virus
Sedangkan gangguan ginjal kronik adalah kondisi penurunan fungsi ginjal anak secara bertahap selama kurun waktu tiga bulan atau lebih.
Beberapa tanda gejala gangguan ginjal pada anak antara lain:
- Mual dan muntah
- Hilangnya napsu makan
- Perasaan lemah dan lesu
- Sesak napas
- Sakit perut
- Masalah mulut
- Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari
- Mati rasa, kesemutan, terbakar kaki panas dan tangan
- Kram otot dan kejang otot
- Gangguan tidur
- Kulit gatal
- Menurunnya ketajaman mental
- Tekanan darah tinggi yang sulit dikontrol
- Nyeri pada dada karena penumpukkan cairan di sekitar jantung
- Pembengkakkan pada pergelangan kaki dan tangan
Baca Juga: Gejala DBD dan Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue, Lakukan 3M!
Langkah pencegahan gangguan ginjal yang bukan karena bawaan lahir antara lain:
- Menjalani gaya hidup sehat maupun konsumsi obat-obatan teratur.
- Menghindari rokok.
- Diet sehat.
- Mengonsumsi gizi seimbang dan konsumsi air putih secukupnya setiap hari.
- Melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Gangguan ginjal tidak dapat hilang seketika dan bahkan cenderung memburuk seiring berjalannya waktu, maka dari itu penting mengenali tanda gejala sejak dini.
Itulah informasi mengenai gagal ginjal akut pada anak yang patut diwaspadai serta penyebab, tanda gejala, dan cara pencegahannya.***
