Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru di Bulan Safar 2022 Menyentuh Hati: Anjuran Sabar di Tengah Ujian Hidup

- 15 September 2022, 08:25 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat di awal bulan Safar, teks khutbah Jumat singkat, khutbah Jumat terbaru dan menyentuh hati, khutbah Jumat NU Online.
Ilustrasi khutbah Jumat di awal bulan Safar, teks khutbah Jumat singkat, khutbah Jumat terbaru dan menyentuh hati, khutbah Jumat NU Online. /Pexels/@Md Amir Umar

BERITA DIY - Simak teks khutbah Jumat singkat terbaru di bulan Safar yang menyentuh hati tentang Anjuran Sabar di tengah ujian hidup.

Banyak masalah yang sedang dihadapi masyarakat belakangan ini seperti kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM sehingga menimbulkan kenaikan pada bahan pokok seperti beras dan lainnya.

Sebagai manusia biasa, terkadang masalah hidup yang kita hadapi sangat menguji kesabaran kita.

Terlebih apabila masalah yang sedang menimpa kita merupakan masalah besar yang membuat hati dan pikiran terasa begitu berat menerimanya.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru dengan Tema Pentingnya Sifat Malu Edisi 9 September 2022

Untuk itu, teks khutbah Jumat kali ini akan membahas tentang anjuran sabar di tengah ujian hidup yang sedang banyak dihadapi oleh masyarakat sehingga bisa menjadi bahan renungan dan muhasabah bersama.

Berikut teks khutbah Jumat singkat terbaru di bulan Safar yang menyentuh hati dikutip dari jatim.nu.or.id:

Khutbah I

   اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ. (البقرة: ١٥٥-١٥٧) ـ

Jamaah Rahimakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat NU Terbaru Hari Ini Paling Bagus Menyentuh Hati Lengkap dengan Teks Doanya: Tema Bulan Safar

Di kesempatan istimewa ini saya mengajak kepada diri sendiri dan jamaah Jumat untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan dan keimanan. Pada saat yang bersamaan, juga senantiasa meningkatkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Taala yang telah menganugerahkan banyak nikmat. Saking banyaknya nikmat yang diberikan, terkadang kita lupa tidak merawat dan mensyukurinya. Di antara nikmat itu seperti nikmat sehat, sempat, dan juga yang paling penting adalah nikmat iman dan Islam.

Semua nikmat yang dianugerahkan kepada kita ini pasti tidak bisa kita hitung satu persatu. Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Taala:

   وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya: Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS An-Nahl:18).  

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat dari NU Bulan Muharram, Meneladani Ikhitar dan Kepasrahan Nabi Musa

Jamaah yang Berbahagia

Dalam mewujudkan rasa syukur, marilah kita senantiasa mengucapkan “Alhamdulillah” baik saat mendapat nikmat maupun saat ditimpa musibah. Karena perlu disadari, nikmat yang dianugerahkan Allah kepada kita lebih banyak dari masalah dan musibah yang kita hadapi dan rasakan.

Dengan syukur dalam berbagai kondisi apa pun, mudah-mudahan Allah akan selalu menyayangi kita dan nikmat dari-Nya akan terus mengalir dalam kehidupan kita. Allah pun telah menjanjikan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7:

   وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيدٌ

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.  

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Terbaru Lengkap dengan Doanya: Belajar dari Kesuksesan Nabi Ibrahim

Semoga kita bukanlah hamba yang kufur akan nikmatnya sehingga kita bisa terhindar dari azab, musibah dan malapetaka dan kehidupan kita selamat di dunia dan akhirat. Amin.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Dalam kehidupan ini, kita tidak akan pernah lepas dari nikmat dan begitu juga tak akan bisa lepas dari musibah dan cobaan. Saat mendapatkan nikmat dan saat menghadapi musibah, Agama Islam telah memberikan panduan dengan senantiasa memegang dua prinsip, yakni: asy-syukru indan niam atau bersyukur ketika mendapat nikmat dan ash-shabru indal musibah atau bersabar saat mendapatkan musibah.

Kedua hal ini pun bisa menjadi barometer atau ukuran keimanan seseorang yang akan menjadikannya kuat dan sabar dalam menjalani kehidupan yang terus mengalami perubahan ini Allah sendiri sudah menegaskan bahwa manusia akan selalu diberi cobaan musibah yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat: 155:

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Terbaru Lengkap dengan Doanya: Belajar dari Kesuksesan Nabi Ibrahim

   وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.  

Dalam ayat ini, sabar menjadi perisai dan senjata orang-orang beriman dalam menghadapi beban dan tantangan hidup. Perasaan takut, kelaparan, kekurangan bekal, harta, jiwa dan buah-buahan, termasuk naiknya harga BBM bersubsidi adalah ujian yang bakal kita hadapi dalam kehidupan. Tidak ada yang melindungi kita dari ujian-ujian berat itu selain jiwa kesabaran yang telah dikaruniakan Allah kepada kita.

Lalu siapakan orang yang bersabar itu? Diterangkan dalam ayat selanjutnya, dalam surat Al-Baqarah ayat 156:

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Terbaru Lengkap dengan Doanya: Belajar dari Kesuksesan Nabi Ibrahim

   الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (Sesungguhnya semua dari Allah dan semua akan kembali kepadaNya).

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Musibah adalah ujian dari Allah sekaligus wujud cinta kepada hamba-Nya. Cinta dan kasih sayang Allah akan diberikan kepada hamba yang kuat dalam menghadapi musibah. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah sebagai berikut:

   عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

Artinya: Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan, dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan.  

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Tema Idul Adha 2022 Singkat Tentang Kurban dan Ujian Kesabaran

Hadits ini memberikan motivasi kepada kita untuk senantiasa optimis dan terus sabar dalam menghadapi musibah. Memang terkadang, pesimisme terus menghantui kita dan semakin menambah berat beban dalam menghadapi musibah dan cobaan. Namun sebenarnya bukan besarnya ombak lautan yang kita hadapi, melainkan perahu kitalah yang terlalu kecil untuk mengarunginya. Bukan besarnya masalah yang kita hadapi, melainkan kesabaran kitalah yang terlalu kecil untuk menghadapinya.  

Perlu disadari bahwa sikap sabar ini bukan berarti menyerah terhadap kondisi yang ada. Sabar harus diiringi dengan ikhtiar untuk menghadapi ujian yang ada. Bukan lari dari ujian itu sendiri. Ujian dalam hidup akan menjadikan kita lebih kuat dan berpengalaman dalam menghadapi ujian yang nantinya pasti akan kita temui lagi. Lari dari ujian hidup, bukanlah solusi untuk menyelesaikannya karena jika kita lari dari ujian dan masalah hidup, maka bersiaplah untuk menghadapi masalah yang lebih besar.

   لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (QS Al Baqarah: 286).  

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Terbaru Lengkap dengan Doanya: Belajar dari Kesuksesan Nabi Ibrahim

Sabar itu seperti payung yang tidak akan bisa menghentikan hujan namun akan melindungi kita dari air yang membasahi sehingga kita masih akan tetap bisa berjalan di tengah derasnya hujan. Kesabaran tidak akan bisa menghilangkan musibah namun kita akan tetap tegar dalam melewatinya.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Dari penjelasan ini kita bisa menyimpulkan bahwa orang yang sabar adalah dia yang tidak lemah, tidak mudah patah semangat atau menyerah. Sifat sabar ini dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika umat Islam menjadi minoritas dan ditindas di Makkah. Tak ada yang berpaling, menyerah, atau kompromi soal aqidah Islam. Semua tetap tegas dan kuat meskipun dalam siksaan kaum Quraisy.

Demikian pula ketika di masa pasca hijrah di Madinah, mereka tetap sabar dan tahan banting dengan pasukan yang jumlahnya lebih sedikit. Ketika menahan diri mereka bersabar, ketika perang terbuka pun mereka sabar. Dengan modal kesabaran ini, maka umat Islam awal tersebut meraih kemenangan gemilang.  

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x