Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan jika peran Ferdy Sambo melakukan dan menskenario seolah terjadi tembak-menembak di rumah dinasnya di Duren Tiga dan membuat kronologi palsu.
Dalam kronologi pembunuhan Brigadir Joshua versi polisi sebelumnya, Brigadir J diduga melecehkan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo. Kemudian terjadi polisi tembak polisi.
Namun, Bharada E dalam keterangannya, menyatakan kronologi terbaru bahwa dirinya yang ada di lantai dua rumah dinas segera pergi ke lantai satu.
Di sana, Bharada E Richard Eliezer melihat Ferdy Sambo memegang pistol sementara Brigadir Joshua sudah terkapar bersimbah darah. Dia pun mengaku sempat menembak Yosua Hutabarat karena perintah atasannya.
Adapun senjata api pistol Glock 17 yang menembus tubuh Brigadir J adalah milik Brigadir RR.
Sementara, senjata Brigadir J digunakan oleh Ferdy Sambo untuk menembak dinding rumah tempat kejadian perkara (TKP).
Ferdy Sambo juga diduga punya peran dalam penghilangan alat bukti kejadian.
Ferdy Sambo disebut memerintahkan anak buahnya mengambil CCTV kamera keamanan dan rekamannya setelah kejadian itu.