Contoh Teks Khutbah Jumat Lengkap dengan Doanya, Singkat: Muhasabah Diri sebagai Refleksi Keimanan

- 4 Agustus 2022, 20:47 WIB
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Jumat lengkap dengan doanya, singkat tentang Muhasabah Diri sebagai Refleksi Keimanan kepada Allah SWT.
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Jumat lengkap dengan doanya, singkat tentang Muhasabah Diri sebagai Refleksi Keimanan kepada Allah SWT. /Freepik/wirestock

Hadirin jamaah shalat Jum’at yang dirahmati Allah SWT.

Muhasabah adalah meneliti perbuatan kita pada masa lalu dan masa kini, apakah ia merupakan perbuatan baik atau perbuatan buruk.

Dengan muhasabah diri, perbuatan baik pada masa lalu bisa ditingkatkan pada masa depan, baik kualitasnya maupun kuantitasnya. Dengan muhasabah, perbuatan buruk pada masa lalu tidak perlu diulangi pada masa yang akan datang.

Maka dengan muhasabah, hari esok kita akan lebih baik, di dunia juga di akhirat Insya Allah SWT. Sahabat Umar Ibnul Khaththab r.a. berkata:

Artinya : “Hendaklah kalian menghisab (mengintrospeksi) diri kalian sebelum kalian dihisab (oleh Allah subhanahu wata'ala)” (H.R. At-Tirmidzi-Ahmad).

Bila kita cermati, paling tidak ada 3 (tiga) makna penting yang terkandung dalam proses muhasabah ini. Pertama, orang yang rajin melakukan muhasabah sesungguhnya merupakan sosok pembelajar, dan kita dituntut untuk menjadi pembelajar sejati sepanjang hayat.

Banyak kisah dalam Al-Qur’an yang harus menjadi bahan pelajaran untuk peringatan ke depan, dan hanya sosok pembelajar yang bernama Ulul Albab yang mampu belajar dari Kisah-kisah masa lalu tersebut.

Allah SWT berfirman dalam al-Qur'an Surat Yusuf ayat 111, yang artinya: "Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal.

(Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman".

Sosok pembelajar sejati adalah sosok yang selalu berpikir dan berpikir, sehingga mampu mengakumulasi ilmu yang didapatkan untuk diamalkan. Itulah mengapa Allah SWT meningkatkan derajat orang-orang yang berilmu. Tidak lain karena orang-orang yang berilmu inilah yang diharapkan bisa terus menebar rahmat di muka bumi.

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x