Teks Khutbah Jumat NU Singkat Tentang Amal Kebaikan Bulan Muharram dan Keutamaan Hari Asyura Menyentuh Hati

- 4 Agustus 2022, 10:07 WIB
Ilustrasi. Teks Khutbah Jumat NU singkat padat disertai doanya tentang amal kebaikan bulan Muharram dan keuatamaan hari Asyura yang menyentuh hati.
Ilustrasi. Teks Khutbah Jumat NU singkat padat disertai doanya tentang amal kebaikan bulan Muharram dan keuatamaan hari Asyura yang menyentuh hati. /pexels.com/ Manprit Kalsi

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَضَاعِفِ اللَّهُمَّ لَهُمُ الْأُجُوْرَ.

أمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ, فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى وَخَابَ مَنْ طَغَى.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah swt dengan sebenar-benar taqwa, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjahui larangan-larangan-Nya.

Jam berganti jam. Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Tahun berganti tahun. Tidak terasa, kita sekarang sudah berada di awal tahun hijriyyah, 1443. Waktu berjalan terasa sangat cepat. Jatah umur kita semakin menipis. Ajal kita semakin dekat. Maut ibarat pedang terhunus yang setiap saat bisa saja menebas batang leher kita. Kita tidak tahu kapan kita meninggalkan dunia yang fana ini. Kita juga tidak tahu di mana kita akan mengakhiri hayat kita.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H: Gelorakan Semangat Hijrah

Dan Subhanallah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan awal tahun hijriyyah itu bulan haram, dan menjadikan akhir tahun hijriyyah pun bulan haram. Tahun hijriyyah di mulai dengan bulan Muharram dan di akhiri dengan bulan Dzulqa’dah. Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah swt mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini. Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab.

Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya. Beliau menyatakan:

وَمَعْنَى الْحَرَمِ: أَنّ الْمَعْصِيَّةَ فِيْهَا أَشَدُّ عِقَاباً وَالطَّاعَةَ فِيْهَا أَكْثَرُ ثَوَاباً

“Maksud dari haram adalah sesungguhnya kemaksiatan di bulan-bulan itu memperoleh siksa yang lebih berat dan ketaatan di bulan-bulan tersebut akan mendapat pahala yang lebih banyak.”

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x