Artinya ada persahabatan dan kebersamaan sejati yang terus kita pupuk dalam pergaulan agar tercipta kedamaian bersama, maka sifat saling memaafkan di antara kita merupakan satu diantara persoalan yang teramat penting untuk mendapatkan perdamaian tersebut.
Memaafkan merupakan hal yang sangat luar biasa dampak secara psikologis. Banyak terapi psikologi atau psikoterapi yang melibatkan maaf ini sebagai bentuk treatment-nya untuk membantu memulihkan kondisi psikologis seseorang yang dikenal dengan forgiveness therapy.
Dengan memaafkan memang tidak mengubah apapun di masa lalu. Namun dengan memaafkan akan menenangkan hari ini dan memperindah hari esok. Dalam tahapan proses self healing memaafkan juga digunakan sebagai langkah atau tahapan self healing.
Beberapa ahli psikologi seperti Worthington dan Wade dalam Journal of Counseling and Development, menjelaskan secara kesehatan memaafkan memberikan keuntungan psikologis. Dan memaafkan merupakan terapi yang efektif dalam intervensi yang membebaskan seseorang dari kemarahannya dan rasa bersalah. Selain itu, memaafkan dapat mengurangi marah, depresi, cemas dan membantu dalam penyesuaian perkawinan.
Allah Swt berfirman dalam Surat al-Hijr ayat 85 yang artinya: Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan, sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang. Maka, maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.”
Bersegera Mengingat Allah dan Memohon Ampun
Sebagai hamba yang lemah tentu kita tak luput dari kesalahan, dosa, dan kemaksiatan. Tentu saja jika kita bertakwa kepada Allah SWT sekecil apapun kemaksiatan yang dilakukan kita akan segera tersadar dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Sikap ini mengajarkan pada kita bahwa Allah SWT telah menempatkan Zat-Nya sebagai Maha Pengampun dan mengampuni segala dosa dan kesalahan para hambanya. Sehingga keberadaan kita sebagai hamba-hamba-Nya diminta untuk bersegera memohon ampun kepada-Nya, dan jangan pernah menunda apalagi mengabaikannya.