Baca Juga: Contoh Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2022 untuk Twibbon, Teks Khutbah, Poster dan Pamflet
Orang yang Mampu Menahan Amarah
Marah merupakan fitrah yang melekat di dalam diri manusia. Tak bisa dipungkiri setiap insan pasti merasakan kondisi seperti ini. Namun manusia yang bertakwa kepada Allah, ia mampu dan selalu dapat menahan atau mengontrol marah dan emosi negatif yang muncul dalam dirinya.
Menahan amarah merupakan sifat manusia mutakin yang mempunyai dampak positif yang luar biasa dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan berbangsa. Dampak positifnya adalah memberikan keamanan, kenyamanan. bahkan juga keselamatan bagi sesama. Agar dapat menjalankan fungsi hidup sebagaimana mestinya dalam artian berbuat kebaikan terhadap sesama, saling menolong, dan saling melindungi rasa kemanusiaan yang mereka terzalimi.
Di era zaman digital seperti sekarang ini pun bisa kita lihat di media sosial seseorang yang melampiaskan kemarahannya yang berujung pada penyesalan dan pidana. Betapa banyak pula orang yang tak mampu menahan marahnya sehingga berujung pada penyesalan dan kesedihan yang mendalam.
Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha 2022 Kisah Suri Tauladan Nabi Ibrahim AS yang Menggetarkan Jiwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Orang yang kuat itu bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dalam kondisi marah seperti apapun, ucapan yang muncul dari lisannya adalah ucapan yang menyejukkan, perbuatan yang muncul dari tingkah lakunya merupakan sebuah teladan kebaikan yang menentramkan dan menenangkan jiwa di sekitarnya, meskipun ia sendiri dalam kondisi marah.
Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Dalam interaksi dengan orang lain mungkin kita pernah merasa kecewa. Kita pun mungkin pernah merasakan sakit hati. Namun sebagai hamba yang bertakwa kepada Allah tentunya kita mendambakan kesetiakawanan di antara sesama kita.