Apa Itu Fenomena Aphelion yang Diduga Menjadi Penyebab Suhu Dingin di Berbagai Daerah Belakangan Ini?

- 27 Juli 2022, 11:42 WIB
Ilustrasi suhu dingin, apa itu fenomena Aphelion yang diduga menjadi penyebab suhu dingin di berbagai daerah belakangan ini dan tanggapan dari BMKG.
Ilustrasi suhu dingin, apa itu fenomena Aphelion yang diduga menjadi penyebab suhu dingin di berbagai daerah belakangan ini dan tanggapan dari BMKG. /Pixabay/AlainAudet

BERITA DIY - Yuk simak apa itu fenomena Aphelion yang diduga menjadi penyebab suhu dingin di berbagai daerah belakangan ini.

Fenomena Aphelion sedang menjadi trending pembicaraan oleh banyak netizen di media sosial.

Sebuah unggahan yang menyebut cuaca dingin yang terjadi pada 23 Juli-22 Agustus 2022 karena dampak dari fenomena Aphelion, viral di media sosial Facebook.

Selain melalui facebook, beredar pula pesan broadcast di WhatsApp tentang cuaca dingin belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion.

Baca Juga: Apa Penyebab Suhu Dingin di Berbagai Daerah Indonesia Akhir-Akhir Ini? Ini Kata BMKG

Informasi-informasi tersebut tersebar dengan sangat cepat dan cukup membuat masyarakat resah tentang fenomena Aphelion.

Lalu apa sih fenomena Aphelion?

Dilansir dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena astronomi sangat beragam, diantaranya adalah Perihelion dan Aphelion.

Peneliti (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, fenomena Aphelion memang terjadi ketika Bumi berjarak paling jauh dari Matahari.

Baca Juga: Apa Itu Fenomena Bediding? Musim Penyebab Suhu Dingin di Jawa hingga NTT hingga Penjelasan BMKG

Bumi mencapai jarak terjauhnya dari matahari pada 4 Juli 2022 dengan jarak 152.098.455 km.

Andi juga menambahkan bahwa fenomena aphelion selalu terjadi dalam bulan Juli selama 200 tahun terakhir sejak tahun 1800.

Sementara untuk fenomena Perihelion adalah keadaan yang terjadi ketika Bumi berjarak dekat dengan Matahari.

Fenomena Perihelion juga selalu terjadi dalam bulan Januari dalam kurun waktu 200 tahun terakhir sejak tahun 1800.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini 22 Juni 2022 BMKG: Jogja dan Bantul Cerah, Awas Sleman Hujan Petir

"fenomena Perihelion dan Aphelion tidak terjadi cukup lama, melainkan pada tanggal-tanggal tertentu saja," ujar Andi.

Lebih lanjut menurut Andi, fenomena Perihelion dan Aphelion tidak berdampak pada kenaikan maupun penurunan suhu di permukaan bumi.

Akan tetapi, faktor klimatologis atau iklim lah yang berperan besar dalam Perubahan suhu di suatu wilayah.

Pengamat Meteorologi dan Geofisika, Ahli BMKG WIlayah Makassar, Kaharudin juga menyebutkan bahwa fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion.

Baca Juga: Fenomena Full Buck Supermoon 14 Juli 2022 Bisa Dilihat Jam Berapa? Ini Jadwal dan Dampak Purnama Rusa Super

"Fenomena Aphelion tidak berdampak signifikan terhadap bumi, ini merupakan hal yang biasa terjadi saat musim kemarau seperti sekarang," ucap Kaharudin dikutip dari ANTARA.

Demikian informasi apa itu fenomena Aphelion yang diduga menjadi penyebab suhu dingin di berbagai daerah belakangan ini.***

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x