BERITA DIY - Simak arti Tinari dalam weton Jawa dan cara menghitung weton jodoh dari tanggal lahir pasangan menurut primbon.
Beberapa masyarakar Jawa masih mempercayai kehidupan sehari-harinya dipengaruhi oleh primbon dengan perhitungan weton berdasarkan penanggalan kalender Jawa.
Masyarakat Jawa menggunakan perhitungan weton terutama untuk jodoh, hari kelahiran, karier, kesuksesan, keuangan, kebahagiaan hidup dan sebagainya.
Hal yang lazim dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa adalah menghitung weton untuk menentukan jodoh dan memprediksi kehidupan rumah tangga ke depannya.
Salah satu istilah yang sering muncul adalah Tinari dalam weton Jawa. Apakah bermakna baik atau sebaliknya memiliki arti yang buruk?
Abah Romdhoni seorang pakar spiritual menjelaskan tentang arti Tinari dalam satuan primbon jodoh Jawa, memiliki arti rumah tangga bahagia terutama dalam rezeki.
Dalam siaran di YouTube "Pakar Pengasihan", ia menekankan rezeki di sini tidak hanya berupa materi seperti harta dan uang namun mencakup banyak hal, misalnya waktu, kesehatan, silaturahmi, hubungan yang baik, dan sebagainya.
Selain itu, Tinari dalam perhitungan weton Jawa berarti keluarga akan memperoleh keberuntungan. Ketika rumah tangga dihadapkan dengan ujian, maka suami istri bisa menyelesaikannya dengan baik.
"Setiap ada ujian atau cobaan yang datang, mereka pasti bisa selesaikan dengan bahagia," kata Abah Romdhoni.
Lebih lanjut, dia menyebutkan contoh yang jatuh pada satuan Tinari itu adalah neptu keduanya pada angka 21 dan 29.
"Biasanya Minggu Pahing dengan Selasa Wage, lalu Minggu Wage dengan Kamis Wage, Minggu Pahing dan Senin Pon, Senin Pon dengan Minggu Lagi dan masih banyak lagi," lanjut pria berkacamata itu.
Panduan/cara menghitung weton jodoh
Perhitungan weton jodoh dalam primbon Jawa tak sulit dan dapat dilakukan sendiri. Yang terpenting Anda harus mengetahui tanggal lahir pasangan.
Baca Juga: Kalender Tanggalan Jawa Februari 2022 Lengkap Disertai Hitungan Weton, Wuku dan Hari Pasaran Online
Terlebih dahulu ketahui neptu hari dan pasaran untuk menghitung weton jodoh.
Neptu hari:
- Minggu= 5
- Senin= 4
- Selasa= 3
- Rabu= 7
- Kamis= 8
- Jumat= 6
- Sabtu= 9
Neptu pasaran:
- Pahing= 9
- Pon= 7
- Wage= 4
- Kliwon= 8
- Legi= 5
Dari neptu hari dan neptu pasaran, maka Anda bisa melakukan perhitungan weton jodoh sebagai berikut:
Perhitungan calon suami/istri=(neptu hari+pasaran)-9
Baca Juga: Tanggalan Jawa Januari 2022 dalam Kalender Nasional, Ada Hari Pasaran atau Weton dan Wuku Online
Berikut cara menghitung weton jodoh:
Anda harus mengetahui terlebih dahulu hari lahir dalam penanggalan Jawa baik itu milik diri sendiri maupun pasangan.
Misalnya, weton Anda adalah Kamis (8) + Pahing (9) - 9 = 8
Sementara, weton pasangan adalah Senin (4) + Pon (7) - 9 = 2
Maka, hitungan weton jodoh adalah 8+2=10
Setelah mengetahui hasil perhitungan weton jodoh, berikut ini arti dari hasil penjumlahan tersebut:
1. Pegat (jika hasil jumlah 1,9,10,18,19,27.28,36)
Pegat dari kata pegatan bisa menimbulkan perceraian karena banyaknya masalah yang dihadapi dari mulai ekonomi hingga perselingkuhan.
2. Ratu (jika hasil jumlah 2, 11, 20, 29)
Berarti jodoh dan disegani oleh orang di sekitarnya hingga membuat orang lain iri akan keharmonisan pasangan ini.
3. Jodoh (jika hasil jumlah 3, 12, 21, 30)
Artinya pasangan sangat cocok dan berjodoh. Mereka bisa menutupi kekurangan masing-masing.
4. Topo (jika jasil jumlah 4, 13, 22, 31)
Awal membina rumah tangga pasangan mengalami banyak masalah namun keduanya bisa melalui dan berakhir bahagia.
5. Tinari (jika hasil jumlah 5, 14, 23, 32)
Seperti yang telah dijelaskan, pasangan akan mendapatkan banyak kebahagian dan rezeki yang melimpah.
6. Padu (jika hasil 6, 15, 24, 33)
Masalah pertengkaran kerap muncul pada pasangan Padu. Meskipun sering berselisih, keduanya tidak sampai bercerai.
7. Sujanan (jika hasil 7, 16, 25, 34)
Sujanan memiliki arti yang buruk, sebab akan diselimuti oleh perselingkuhan baik itu dari laki-laki atau perempuan.
Demikian arti Tinari dalam weton Jawa dan cara menghitung weton jodoh dari tangga lahir pasangan menurut primbon.***