Artinya: “Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan”.
Karena alasan itulah umat Islam begitu menantikan malam yang penuh dengan kemuliaan ini yaitu Lailatul Qadar.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT
Malam Lailatul Qadar bukanlah malam yang perlu dirayakan. Kalau kita hendak merayakan satu malam maka sudah ada malam Isra dan Miraj.
Malam Lailatul Qadar juga bukan malam penentuan, walaupun qadar diartikan sebagai penentu seperti rejeki, jodoh, dan maut.
Semangat yang timbul pada umat muslim dalam menyambut malam Lailatul Qadar semata-mata karena kemuliaan yang dimiliki oleh malam tersebut.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Qadr ayat 1 sampai 5:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ. تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ. سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: “Sesungguhnya kami telah menurunkannya Al-Quran pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar”.
Ada hal yang cukup menarik dalam surat Al-Qadar yaitu terdapat pengulangan kata dalam bentuk pertanyaan: Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan.