Kisah Turunnya Wahyu Pertama Rasulullah SAW: Berdiam Diri di Gua Hira hingga Didatangi Malaikat Jibril

- 6 April 2022, 20:00 WIB
Kisah turunnya wahyu pertama Rasulullah SAW.
Kisah turunnya wahyu pertama Rasulullah SAW. /PIXABAY/Pexels

BERITA DIY - Simak kisah turunnya wahyu pertama Rasulullah SAW, dari berdiam diri di Gua Hira hingga didatangi malaikat Jibril.

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diutus Allah SWT membawa kabar gembira sekaligus peringatan bagi seluruh umat. Tak ada nabi lain setelahnya.

Beliau memiliki sebutan sebagai Khataman Nabiyyin, atau nabi paling akhir. Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyebarkan agama Islam.

Baca Juga: Teks Kultum Ceramah Ramadhan 1443 H Tema Keutamaan Menahan Amarah di Bulan Puasa Dilengkapi Kisah Menarik

Bagaimana kisah turunnya wahyu pertama Rasulullah SAW? Simak ulasan berikut ini.

Peristiwa turunnya wahyu pertama terjadi ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun. Kisah ini bermula ketika Rasulullah SAW mendapatkan mimpi yang menjadi kenyataan.  

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan, Aisyah RA berkata: “Peristiwa awal turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW adalah diawali dengan Ar-ru'yah ash-shadiqah (mimpi yang benar) di dalam tidur. Tidaklah Beliau bermimpi, kecuali yang Beliau lihat adalah sesuatu yang menyerupai belahan cahaya Shubuh. Dan di dalam dirinya dimasukkan perasaan untuk selalu ingin menyendiri.

Baca Juga: Cara Berdzikir yang Benar Menurut Rasulullah dan Dilakukan Selepas Ibadah Sholat: Apa Hukum Melakukannya?

Dikisahkan, sejak mendapatkan mimpi-mimpi itu, Nabi Muhammad SAW senang menyendiri.

Rasulullah SAW pun memutuskan untuk beribadah dan berdiam diri di Gua Hira pada malam hari. Hal itu dilakukan selama beberapa hari.

Hingga akhirnya, pada malam 17 bulan Ramadhan, beliau didatangi malaikat Jibril sembari berkata “Iqra” atau bacalah.

Baca Juga: Keutamaan dan Pahala Tadarus Al-Qur'an di Bulan Ramadhan

Nabi Muhammad SAW pun mejawab dirinya tidak pandai dalam membaca. Malaikat kemudian menarik dan mendekap Rasulullah SAW.

Hal tersebut terjadi berulang. Selanjutnya, saat ketiga kalinya, malaikat Jibril meminta Nabi Muhammad SAW membaca surah Al-Alaq ayat 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Baca Juga: Lirik Lagu Khadijah Istri Rasulullah – Syakir Daulay dan Nadzira Shafa

Usai Rasulullah SAW membaca surah tersebut, malaikat Jibril pun pergi meninggalkannya. Sedangkan Rasulullah yang dalam keadaan gelisah hingga menggigil pulang ke rumah.

Beliau kemudian meminta sang istri, Khadijah, untuk menyelimuti. Rasulullah SAW menceritakan semuanya kepada Khadijah.

Aku sangat mengkhawatirkan diriku.” [HR Al Bukhari].

Baca Juga: Bacaan Doa Menyambut Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah dan Ajaran Rasulullah SAW Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Khadijah pun berkata kepada Rasulullah SAW, "Tidak, demi Allah, Allah tidak akan menjadikan kamu bersedih sama sekali. Engkau adalah orang yang suka bersilaturrahim, menghormati tamu, suka membawa beban sendiri, dan menolong orang-orang yang tertimpa musibah." [HR Al Bukhari].

Peristiwa ini merupakan momentum Nabi Muhammad SAW dikukuhkan sebagai seorang Rasul. Turunnya wahyu pertama ini juga dikenal Nuzulul Qur’an.

Demikian kisah turunnya wahyu pertama Rasulullah SAW.***

Editor: F Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x