MIS-C pada Anak Dapat Menyebabkan Kematian? Cek Gejala dan Cara Mencegahnya

- 16 Maret 2022, 13:25 WIB
MIS-C adalah kondisi yang menyebabkan peradangan parah pada organ anak, seperti jantung, otak, paru-paru, ginjal, dan sistem pencernaan
MIS-C adalah kondisi yang menyebabkan peradangan parah pada organ anak, seperti jantung, otak, paru-paru, ginjal, dan sistem pencernaan /REUTERS/Ivan Alvarado


BERITA DIY- Berikut merupakan penjelasan mengenai apa itu MIS-C dan benarkah bisa menyebabkan kematian, simak gejala serta cara mencegahnya.

Melansir dari situs resmi Healthline pada Rabu, 16 Maret 2022, Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) adalah kondisi yang menyebabkan peradangan parah pada organ anak, seperti jantung, otak, paru-paru, ginjal, dan sistem pencernaan.

Sementara, dokter belum menemukan penyebab pasti dari sindrom tersebut, diketahui terjadi pada anak-anak yang pernah terpapar COVID-19, atau berada di sekitar orang yang terkena COVID-19.

Baca Juga: Diduga Miliki Gejala Omicron Ini, Berikut Kondisi Mantan Presiden AS Barack Obama yang Positif Covid-19

Di antara anak-anak yang tertular COVID-19, sebagian kecil menderita Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C). Komplikasi serius ini dapat muncul beberapa minggu setelah gejala COVID-19. MIS-C juga bisa bersifat serius hingga mengakibatkan kematian. Namun, sebagian besar dapat sembuh dengan pengobatan.

“Kami berpikir bahwa infeksi COVID-19 dapat memicu respons imun yang sangat berlebihan yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh yang dapat memengaruhi banyak organ,” jelas Dr. Christina Gagliardo, spesialis penyakit menular pediatrik di Atlantic Health System di New Jersey.

Para peneliti juga melalukan analisis data pengawasan MIS-C dari tujuh yurisdiksi: Connecticut, Georgia, Massachusetts, Michigan, New Jersey, New York (tidak termasuk New York City), dan Pennsylvania.

Baca Juga: Cara Menghindari Penyakit Asam Urat, Gejala, Serta Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari

Di antara anak-anak yang terpapar COVID-19, anak-anak kulit hitam seperti Amerika Latin, Hispanik, Asia, atau Kepulauan Pasifik memiliki kemungkinan lebih tinggi menderita MIS-C daripada anak-anak yang berkulit putih.

“Kami sebelumnya tahu bahwa kasus MIS-C tampaknya lebih tinggi pada orang kulit hitam Amerika atau Amerika Latin, tetapi kami juga tahu bahwa kelompok tersebut memiliki risiko COVID yang lebih tinggi,” kata Dr. Lorry Rubin, direktur penyakit menular pediatrik di Cohen Children's Medical. Pusat Kesehatan Northwell di New Hyde Park, New York.

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x